Skip to main content
Jenazah

Jenazah Tiga Korban KKB Tiba di Bumi Anoa, Ini Permintaan Keluarga ke Pemerintah

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Jenazah tiga warga Sulawesi Tenggara yang menjadi korban keganasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan tiba di Bandara Halu Oleo, Konawe Selatan pada Kamis (8/12/2022) sekitar pukul 15.59 WITA.

Ketiga jenazah tersebut  tiba di Bandara Haluoleo menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 994 dari Makassar yang sebelum janazah diberangkatkan dari Sentani menggunakan Pesawat Lion Air JT-3795 via Sentani-Biak- Makassar (Makassar-Kdi JT994).

Hadir menjemput kedatangan jenazah adalah Nasrin, sepupu almarhum La Ati bersama para kerabat masing-masing jenazah sekitar dua puluh orang.

Adapun identitas jenazah dan alamat tujuan dikebumikan adalah Nazman alias La Aman, alamat Desa Labone RT. 01/01 Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna. Korban meninggal dengan kondisi luka di kepala akibat pukulan besi dan tertimpa batu.

Kemudian La Ati alias Pak De (40), alamat Jalan Sawi 1, Desa Kasimpa Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat. Korban mengalami luka tembak di bagian kepala.

Kemudian La Usu (23) dengan aamat Desa Korihi, Kecamatan Korihi, Kabupaten Muna Barat. Korban mengalami luka tembak di bagian pelipis kanan dan pergelangan tangan kanan putus.

Ketiga jenazah dibawa menggunakan mobil ambulance dari Lembaga Lingkar Pemuda Sulawesi Tenggara untuk jenazah Almarhum Nazman alias La aman.

Ambulance RSUD Provinsi Sultra membawa jenazah La Uzu dan ambulance Partai Perindo membawa  janazah Almarhum La Ati alias Pakde.

Pukul 16.49 Wita, tiga jenazah korban penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) Ngalum Kupel meninggalkan Terminal Cargo Bandara menuju Pelabuhan Lainea untuk diseberangkan menuju kampung halaman menggunakan kapal laut.

Keluarga korban, Nasrin mengatakan, dirinya berharap kepada pemerintah lebih memperketat pengamanan di daerah rawan.

"Ini mengingat banyak saudara dan kerabat kami yang bekerja di sana. Almarhum La Ati itu sudah bekerja sebagai tukang ojek di Papua selama tiga tahun," ujarnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.