HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Pasca peretasan situs web resmi miliknya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara langsung bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Sultra, Andi Syahrir mengatakan, aksi peretasan dimaksud telah ditangani oleh Pemerintah Pusat.
"Saat ini telah ditangani Jakarta (Pemerintah Pusat) melalui Tim CSIRT atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT)," kata Syahrir dihubungi via pesan singkatnya pada Minggu (25/9/2022) malam.
Ia menjelaskan, CSIRT adalah sebuah organisasi atau tim yang bertanggungjawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.
"Kominfo kerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui CSIRT (untuk mengatasi peretasan)," imbuhnya.
Terkait identitas peretas dan motifnya, Syahrir mengaku belum mengetahuinya.
"Belum. Kita tunggu info dari Tim CSIRT," timpalnya.
Sebagaimana diberitakan Haluanrakyat sebelumnya, situs web milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, sultraprov.go.id diserang peretas. Tak diketahui pasti sejak kapan peretasan terjadi, namun terpantau pada Minggu (25/9/2022) malam, situs tak dapat diakses.
Jika pengunjung memasuki domain sultraprov.go.id, pengunjung akan mendapati halaman muka bertuliskan "Hacked by Black_X12 ft 1K4IL_* & Yanagami_X12".
Peretas menyinggung soal ketidakadilan yang dituding dilakukan pemerintah terhadap masyarakat. Peretas menyebut kasus Ferdy Sambo, KM50, pembebasan 23 narapidana korupsi, hingga kenaikan harga BBM.
"for the government :~\Bjorka adalah anak kecil yang tidak ada beda dengan BONEKA TALI Ternyata memang benar, sila kelima adalah keadilan bagi para penguasa. dari semua kasus kasus yang ada di indonesia seperti kasus Ferdy Sambo, KM50, 23 Koruptor yang Bebas secara Gampang dan di tambah lagi dengan Kenaikan BBM yang Merugikan Rakyat Kecil. Dulu ibu Puan Maharani Menangis Karena Kenaikan Harga BMM, Sekarang dia Bahagia di dalam Ruangan tanpa melihat Mahasiswa yang kepanasan di luar untuk menyerukan Aksi Demo #TOLAK_HARGA_BBM. memang tidak ada yang bisa di percaya lagi dari pemerintahan dan aparat negara," tulis peretas.
Lalu, pesan itu diakhiri dengan tanda pagar #RipKeadilan.