HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Aksi demonstrasi menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, dan kenaikan harga BBM, serta kelangkaan minyak goreng di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Senin, 11 April 2022 berakhir ricuh.
Massa yang terdiri dari gabungan berbagai elemen mahasiswa dari kampus seperti Universitas Halu Oleo, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Sulawesi Tenggara, Universitas Lakidende, Institut Agama Islam Negeri Kendari, buruh pelabuhan, ojek online, dan masyarakat terlibat bentrok dengan aparat di depan Kantor DPRD Sultra.
Massa yang mencoba masuk ke Kantor DPRD Sultra dihalang-halangi oleh aparat kepolisian dan Satpol PP yang berjaga.
Akibatnya, massa terlibat saling dorong hingga lempar-lemparan batu dengan aparat.
Kepolisian yang berjaga di Kantor DPRD Sultra kemudian membalas lemparan massa dengan tembakan gas air mata dan meriam air.
Bentrokan ini berlangsung mulai pukul 13.25 WITA. Polisi kemudian berhasil memukul mundur dan membubarkan massa sekitar pukul 15.30 WITA.
Hingga berita ini diterbitkan, polisi masih berjaga di beberapa simpang jalan utama di dalam Kota Kendari, mengantisipasi adanya bentrok susulan dengan massa.