Demo Tolak Kedatangan TKA China di Kendari, Polisi Pukuli Wartawan
HALUANRAKYAT.com, KONSEL - Aksi demonstrasi menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (30/6) malam berlangsung ricuh.
Bentrokan antara massa Anti-TKA dengan polisi pecah di Simpang Tiga Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan yang menjadi "jalur tikus" keluarnya TKA China dari Bandara Halu Oleo.
Saat terjadi bentrok, satu wartawan dari media lokal Zonasultra.com menerima perlakuan tak menyenangkan. Erik mendapatkan tindakan kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh aparat keamanan.
"Saya dapat (dipukul) rotan di tangan dan paha. Ada bekasnya di paha saya," kata Erik dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (1/7).
Erik mengatakan, kericuhan pecah di Desa Konda I, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan sekitar pukul 22.00 WITA.
Saat terjadi kericuhan, Erik bersama sejumlah wartawan lainnya berlindung di belakang rumah warga karena massa pendemo sudah mulai melempar ke arah aparat kepolisian.
"Pada saat berlindung dan menulis berita, saya kemudian didatangi beberapa orang polisi. Satu di antaranya langsung menghantamkan rotan ke tangan saya sampai hape (telepon pintar) saya terjatuh di tanah. Dia juga hantam pahaku hingga berbekas. Saya tidak tahu saya kira siapa, ternyata polisi. Nanti teman-teman teriak wartawan baru dia berhenti memukul," bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sultra Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ferry Walintukan yang dihubungi media ini mengaku belum mendapatkan informasi soal adanya wartawan yang dipukuli oleh polisi.
"Oh nanti saya klarifikasi ke Kapolres Kendari. Wartawannya di mana? Ya wartawan itu, kalian itu tidak mungkin kena pukul kalau tidak ada di depannya ini. Tapi saya nggak tahu kalau ada kena pukul karena saya tidak ada di lokasi," ujar Ferry.