Skip to main content
PNS

Lurah di Kendari Diduga Mobilisasi Ketua RT/RW untuk Menangkan Paslon Tertentu

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kendari menindaklanjuti informasi oknum lurah di Kota Kendari yang diduga terlibat politik praktis.

Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Kendari, Wa Ode Nur Iman mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.

"Kita akan tindaklanjuti, langkah awal besok (Rabu) kita akan rapatkan hal ini, kemudian kita akan lakukan penelurusan terkait kebenaran informasi ini," katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (19/11/2024).

Nur Iman menambahkan, hal tersebut juga telah diatensi oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Ini juga atensi dari Bawaslu Sultra, karena awalnya Ketua Bawaslu Sultra yang mendapatkan informasi tersebut, Ketua Bawaslu perintahkan kami untuk menelusuri dan menindaklanjuti informasi oknum lurah yang diduga terlibat politik praktis," ungkapnya.

"Saya juga sudah berkoordinasi dengan jajaran, besok siang kita akan adakan pertemuan untuk menindaklanjuti informasi tersebut," tambahnya.

Nur Iman bilang, pihaknya akan membentuk tim untuk melakukan penelusuran terkait informasi tersebut.

"Kita akan bentuk tim," imbuhnya.

Ia juga menuturkan, apabila jika ditemukan pelanggaran, pihaknya akan memproses hal tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.

"Jika memang benar ditemukan dugaan pelanggaran, kita akan tindaklanjuti dan proses sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Lurah Korumba Wahid Sulfian, terseret dalam dugaan politik praktis usai dituding mengarahkan sejumlah Ketua RT dan RW untuk mendukung pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari nomor urut 3, Sitya Giona Nur Alam - Subhan.


Salah seorang Ketua RT yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Wahid Sulfian meminta mereka mendata warga untuk kepentingan paslon tersebut.

"Pak lurah meminta data warga, katanya untuk Giona," ujar Ketua RT tersebut kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).

Namun, dia tidak merinci lebih lanjut apakah arahan itu datang atas instruksi pimpinan yang lebih tinggi atau inisiatif pribadi.

Menanggapi tuduhan tersebut, Wahid Sulfian dengan tegas membantah terlibat dalam politik praktis. Ia menegaskan bahwa dirinya sebagai ASN tidak pernah mengarahkan perangkat RT atau RW untuk mendukung paslon mana pun.

"Itu tidak benar. Saya tidak pernah memberikan arahan seperti itu. Kita ini ASN, tugas kita melayani masyarakat, bukan berpolitik," ujar Wahid saat ditemui di ruang kerjanya.

Namun, Wahid tidak menutup mata terhadap isu serupa yang kerap beredar di tengah masyarakat, termasuk dugaan keterlibatan lurah lain di wilayah Kota Kendari.

"Kita tahu isu-isu seperti ini banyak beredar, bahkan sudah menjadi pembahasan kami sesama lurah. Tapi, secara pribadi, saya tidak mau mempertaruhkan karier saya dengan hal seperti itu. Kalau sampai terbukti, sanksinya berat, bisa langsung dipecat," tegasnya.

Sementar itu, Calon Walikota Kendari nomor urut 3 Sitya Giona Nur Alam memilih bungkam atas informasi ini. Giona tak menggubris pertanyaan wartawan yang dilayangkan kepadanya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.