HALUANRAKYAT.com, KOLAKA- Perusahaan PT Hadji Kalla Toyota (Kalla Toyota) – Parts Center, merupakan pusat suku cadang Toyota dan menjadi pusat operasional serta logistik suku cadang Toyota yang melayani seluruh cabang yang tersebar di seluruh jaringan.
PT Hadji Kalla Toyota (Kalla Toyota) selaku salah satu founder dealer resmi dari PT Toyota-Astra
Motor (TAM) di Indonesia yang area operasional dan pemasarannya mencakup Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kebutuhan pelanggan PT Hadji Kalla Toyota Kolaka ditentukan dari atribut utamanya terhadap kualitas produk, respon waktu, variasi produk, ketersediaan produk, harga produk, serta inovasi produk.
Dalam sebuah penelitian berjudul "Manajemen Rantai Pasok Berfokus pada Pendistribusian Barang PT Hadji Kalla Toyota Kolaka" yang disusun oleh mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sembilanbelas November Kolaka yakni Shafira Syakhnur, Novi Asriani, Rosdiana, Oktavia Alfiamitha B, Hasmita Hasan, Intan Alimuddin, dan Novita Sari terungkap bahwa rantai pasok distribusi produk perdagangan umum di PT Hadji Kalla Toyota Kolaka terbagi dalam Pabrik TMMIN, PDC/HO, Cabang dan Customer.
"Setelah menentukan strategi rantai pasok efisien di PT Hadji Kalla Toyota, maka yang harus dilakukan adalah memastikan penciptaan nilai dari aktivitas utama dan aktivitas pendukung dari proses rantai pasok produk perdagangan umum di PT Hadji Kalla Toyota Kolaka," kata ketua tim peneliti, Shafira Syakhnur.
Menurutnya, pada era globalisasi saat ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia, dan di sisi lain, keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antara perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.
"Fenomena dan dinamika persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memosisikan perusahaan untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share)," imbuhnya.
Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah merek (brand) produk yang dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan.
"Untuk memperoleh laba dari kegiatan operasionalnya dalam berbagai faktor diperhatikan seperti penghasilan dan biaya yang lebih rendah dari penghasilan itu, perusahaan dapat mencapai laba yang diinginkan," jelas Shafira.
Dalam upaya mencari laba yang besar, perusahaan harus mampu menjual dalam jumlah yang besar dan tingkatan harga tertentu. Penjualan yang dilakukan perusahaan ditentukan dan permintaan konsumen terhadap barang yang dijual dan salah satu yang mempengaruhi permintaan konsumen dalam suatu barang adalah harga jual barang yang bersangkutan.
Apalagi jumlah perusahaan yang bersifat persaingan sempurna dimana terdapat banyak penjual, konsumen mempunyai banyak pilihan terhadap barang yang dibutuhkan berdasarkan harga dan tingkat kepuasaan yang diperoleh dan barang-barang yang dibelinya.
"Maka dari itu substrategi yang diantaranya adalah desain produk, penentuan harga, perhitungan persediaan, lead time, dan pemilihan pemasok (prinsipal) ditentukan berdasarkan tingkat tinggi atau rendah kepastian permintaan. Yang menjadi faktor sukses dalam pencapain visi dan misi adalah bagaimana strategi fungsionalnya diselaraskan yaitu dengan pembenahan di sistem teknologi informasi, perencanaan keuangan, serta pembinaan sumber daya manusia agar apa yang dicita-citakan oleh perusahaan dapat tercapai," simpulnya.