HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-29 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara siap dihelat.
Kegiatan ini seyogyanya digelar di Kabupaten Muna. Hanya saja karena beberapa hal yang menjadi masalah sehingga event ini diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Sultra.
Menurut ketua panitia kegiatan, Yusmin, event ini akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Agustus 2022. Rapat teknisnya pun sudah dimulai sejak Senin (8/8/2022) kemarin dan masih terus berlangsung hingga ini, Selasa (9/8/2022).
"MTQ kali ini menjadi hal yang baru karena diikuti oleh seluruh ummat beragama dalam konteks memberikan dukungan, termasuk juga paguyuban yang ada di Sultra. Pawai nantinya akan dilepas oleh Wakil Gubernur mulai di Masjid Alkautsar dan finish di kawasan Tugu Religi atau lapangan eks MTQ oleh Gubernur," kata Yusmin.
Nantinya, lanjut dia, pawai ini akan dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama adalah kelompok kafilah tujuh belas kabupaten kota. Kedua adalah kelompok ummat beragama dan majelis taklim serta ketiga adalah kelompok ormas-ormas yang sudah terdaftar.
"Jumlah peserta diperkirakan mencapai 164 nomor peserta. Minimal pesertanya setiap nomor diikuti oleh 33 orang. Bahkan ada yang dalam satu nomor peserta itu terdaftar lima puluh hingga seratus orang. Secara keseluruhan berjumlah sepuluh ribu orang," bebernya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sultra ini menjelaskan, dalam pawai dan lomba musabaqah ini akan dinilai oleh dewan juri. Pemenangnya akan diberikan reward atau hadiah terbaik juara pertama adalah Rp20 juta, juara kedua Rp17,5 juta, dan juara ketiga Rp15 juta.
"Itu untuk setiap kategori lomba, bukan total hadiah. Kegiatan MTQ akan berpusat di beberapa tempat antara lain di Hotel Azizah, Masjid Agung Al Kautsar, Kantor LPMP, dan Kanwil Kemenag Provinsi Sultra. Semua sudah clear, semua sudah siap. Hadiahnya pun sangat besar jika dibanding tahun sebelumnya," jelas Yusmin.
"Karena kami berfikir bahwa MTQ ini bernilai ibadah dan juga seni. Kita bandingkan kalau kita undang seorang penyanyi begitu kita berikan bayaran yang sangat mahal, tetapi anak-anak kita yang ikut kompetisi Al Qur'an hadiahnya kecil. Ini menjadi ide Pak Gubernur sehingga hadiah harus ditingkatkan dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu itu hadiahnya juara satu cuma Rp2,5 juta saja masing-masing nomor lomba," pungkasnya.