HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Musyawarah Wilayah (Muswil) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar di salah satu hotel di Kota Kendari pada Jumat (12/11/2021) malam diwarnai dengan aksi teatrikal Bupati Konawe Utara, Ruksamin.
Ia melakukan aksi buka baju di depan forum karena merasa ada aroma konspirasi yang dengan sengaja merekayasa untuk memenangkan salah satu kandidat.
Ihwal itu, kata Ruksamin, dimulai dengan tidak dilibatkannya PII Konawe Utara yang ia pimpin. Padahal, PII Konawe Utara sangat layak untuk memiliki hak suara.
Bahkan, cabang pertama PII di Sultra adalah Konut. Tapi hal ini tidak dihargai sama sekali dengan tidak diikut sertakannya cabang yang ia komandoi.
"PII Konut terbentuk tahun 2017 dan tidak diikutkan dalam Muswil PPI Sultra, ini inprosedural tidak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga," bebernya.
Selain itu, Bupati Konawe Utara ini juga bilang, mekanisme persidangan yang digelar pun berjalan tidak sesuai semestinya.
"Agenda Muswil pukul 08:00 WITA namun hingga selesai sholat Jumat belum ada kegiatan. Nanti di waktu sore baru dimulai dengan tiba-tiba. Lalu, cabang PII yang hadir dalam Muswil pun tidak sesuai AD/ART," ujarnya dengan kesal.
Walhasil, Ruksamin pun menyatakan keluar dari keanggotaan PII. Malahan, ia menyatakan mundur dari ketua PPI Konawe Utara.
Tak hanya sampai disitu, ia pun menanggalkan baju PDH, Kartu Anggota beserta seluruh atribut PPI demi menunjukan keseriusannya.
"Saya memahami dengan baik bahwa PII lahir berdasarkan Undang-Undang nomor 11 tahun 2014. Di dalamnya ada AD/ART yang mengatur tata cara pemilihan Ketua Muswil," paparnya.
"Melihat berjalannya Muswil PII Sultra yang melanggar AD/ART ini maka saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua PII Konut sekaligus keluar dari keanggotaan PII," sambung Ruksamin.
Lebih jauh, ia menuturkan, atribut maupun kartu keanggotaan PII yang ia tanggalkan tersebut, akan segera diserahkan ke pusat guna menegaskan keseriusan keluar dari keanggotaan PII.
Bahkan, ia juga menegaskan tidak akan lagi menggunakan titel insinyur yang telah embannya selama ini. Menurutnya, ia melakukan itu demi menghargai PPI dengan tidak mengangkangi AD/ART organisasi yang membesarkan dirinya.
Menampik hal tersebut, ketua panitia Muswil PII Sultra, Akhir Asidin mengatakan, kegiatan Muswil PII telah berjalan sesuai prosedur dan AD/ART.
Adapun menyangkut tidak dilibatkannya PII cabang Konut sebagai salah satu pemilik hak suara, menurut Akhir, karena sesuai dengan keputusan PII Pusat.
'Yang mengeluarkan Surat Keputusan atau (SK) pemilik suara sah kan dari pusat. Jadi, kita mengikuti ketetapan dari PII pusat," terang Akhir Asidin.
Diketahui, Dalam Muswil PII Sultra pertama itu, nama Ridwan Bae terpilih secara aklamasi dan resmi didapuk sebagai Ketua PPI Sultra.