Skip to main content
PTQ

Pekan Tilawatil Qur'an Nasional RRI ke-53 Digelar di Kendari Mulai Hari Ini

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi dijadwalkan akan membuka secara resmi Pekan Tilawatil Qur'an (PTQ) Radio Republik Indonesia (RRI) Tingkat Nasional Ke-53 Tahun 2023, di Tugu Religi Persatuan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Event Nasional Tahunan Lembaga Penyiaran Publik RRI itu akan berlangsung tanggal 1 – 6 April 2023, diikuti kafilah dari seluruh Satker RRI se-Indonesia.

Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo mengatakan, Event PTQ merupakan salah satu bentuk layanan publik LPP RRI yang dilaksanakan secara serentak oleh seluruh Kantor LPP RRI yang berjumlah 72 Satker/Satuan Kerja, yang antara lain bertujuan menyambut dan menyemarakan bulan suci Ramadhan,” kata Hendrasmo.

“PTQ tahun ini mengambil thema ‘Mewujudkan Masyarakat Toleran Berkarakter Qur’ani Untuk Indonesia Kuat. Penetapan tema ini sebagai pengingat bagi setiap anak bangsa untuk tetap mewarisi dan merawat kebhinekaan sebagai komitmen Bersama membangun Indonesia yang bermartabat, adil, Makmur dam sejahtera sebagaimana cita-cita Bangsa Indonesia. Selain untuk menyemarakkan bulan Ramadhan, pada PTQ tahun ini RRI juga masih mengusung kegiatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (UMKM) serta kearifan lokal dengan berbagai karya nyata yang dapat diperlihatkan dalam berbagai kegiatan dan pameran selama berlangsungnya PTQ”, kata Hendrasmo.

“PTQ RRI ke-53 tahun 2023 ini merupakan pelaksanaan pertama setelah pandemi Covid-19 dan pencabutan PPKM oleh Pemerintah. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya tidak boleh lalai, tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat serta patuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya yang menyangkut Kesehatan,” ujar Hendrasmo.

Sementara itu Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha, Yonas Markus Tuhuleruw menambahkan, bahwa PTQ RRI terselenggara atas kolaborasi dari berbagai pihak, diantaranya Pemprov Sulawesi Tengara dan Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Kami bersyukur dapat melakukan kolaborasi dengan Kementrian Agama, dimana PTQ RRI tahun ini untuk dewan Hakim dan Panitera ditetapkan, ditunjuk dan di sumpah oleh Kementerian Agama. Selain itu dari 4 katagori lomba, katagori Tartil Qur'an khusus Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Putra-putri yang tahun ini dilaksanakan untuk tahun ke-2 jumlah pesertanya bertambah. Sementara 3 katagori lomba yang tiap tahun dilombakan yaitu kategori lomba Tilawah, Tahfidz dan Tausiah”, ungkap Yonas.

“Dari tahun ketahun pesertanya terus bertambah, termasuk katagori lomba baru untuk para saudara kita penyandang disabilitas, tahun ini pesertanya juga signifikan diikuti oleh para pelajar berusia muda dan kaum milenial”, tambah Yonas.

PTQ RRI Tahun ini secara total diikuti sekitar 3.815 peserta dari seluruh Indonesia atau naik sekitar 29 % bila disandingkan dari pelaksanaan Tahun 2022 yakni 3.085 peserta, dengan meloloskan sebanyak 214 finalis yang akan tampil di babak final di Kendari.

SEJARAH PTQ RRI

Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) RRI pada awalnya adalah kegiatan tahunan berskala nasional internal RRI yang diikuti para peserta dari perwakilan Satuan Kerja (Satker) RRI yang diseleksi dalam babak kualifikasi oleh seluruh Satker RRI di Indonesia.

Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) RRI pertama kali diselenggarakan tahun 1968 di Makassar bernama “Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)”. Konsep MTQ (1967) awalnya adalah gagasan Muhammad Sani yang saat itu menjabat sebagai Kepala RRI Makassar. (Almarhum terakhir menjabat sebagai Direktur RRI). Konsep awalnya adalah menggelar sebuah ajang seni membaca ayat suci Alqur’an.

Muhammad Sani menyampaikan gagasannya itu pada tahun 1968 kepada Walikota Makassar H. DaengTatompo. Gagasan tersebut langsung disambut baik, bahkan Gubernur Sulawesi Selatan saat itu, Ahmad Lamo menginginkan agar MTQ RRI tidak hanya menjadi ajang yang bersifat internal RRI, namun dijadikan sebagai kegiatan bersifat nasional.

MTQ RRI pertama berlangsung di Masjid Raya Makassar dan awalnya hanya melombakan satu nomer saja yaitu nomer Tilawah Dewasa. Saat itu keluar sebagai juara adalah  Ahmad Sahid  dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Makassar.
Selanjutnya penyelenggaraan MTQ dilaksanakan secara bersama-sama antara RRI dan pihak Kementerian Agama hingga beberapa kali pelaksanaan yang berlangsung di beberapa kota.

Nama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ RRI)kemudian berubah menjadi Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ RRI) ketika penggagas MTQ RRI yaitu Muhammad Sani, menginginkan agar lomba baca Al Qur’an itu tetap diselenggarakan pada bulan Ramadhan (sebelum Nuzunul Qur’an) karena juara dari MTQ tersebut selanjutnya akan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an pada perayaan Nuzunul Qur’an tingkat nasional di Istana Negara.

Muhammad Sani juga ingin MTQ RRI sebagai syiar Islam dan pemuliaan Al Qur’an di bulan Ramadan, sehingga pelaksanaan MTQ RRI berubah menjadi PTQ RRI. Sementara Kementerian Agama tetap mengelar kegiatan dengan menggunakan nama MTQ. Hingga saat ini RRI secara konsisten terus menyelenggarakan PTQ setiap tahunnya hingga PTQ ke-52 di tahun 2022 ini. (kecuali tahun 2020 karena Pandemi Covid-19).

MTQ dan PTQ RRI sejak awal digelar telah melahirkan para juara yang kemudian banyak yang menjadi Kyai, Ahlil Qitab Al Qur’an dan menjadi hakim pada setiap lomba baca Al Qur’nan. Mereka di antaranya (qori) : KH. Ahmad Syahid, KH. Muhammadong, KH. Muamar ZA, KH. Azis Muslim, KH. Bashori Alwi, KH. Said Agil Munawar (pernah menjadi Menteri Agama). Sedangkan qoriah di antaranya Hj Rofiqoh Datowahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah dan Hj. Maria Ulfah.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.