HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) resmi mencanangkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) tahun 2023.
Bertempat di pelataran Korem 143 Haluloleo, Jumat (11/8), dalam kegiatan ini, Pemprov Sultra bersama Bank Indonesia Sulawesi Tenggara meluncurkan sejumlah program unggulan untuk mendukung keberlangsungan Gernas PIP tersebut.
Di antaranya digitalisasi pengendalian inflasi pangan, program sinergi penguatan ketahanan pangan dengan TNI, Rice Milling Unit, laboratorium pupuk organik, rumah semai bawang merah dan peluncuran hebitren mart, dan himpunan ekonomi bisnis pesantren.
Pada kesempatan ini, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan, pihaknya akan terus memantau ketersediaan pangan di provinsi ini, terlebih menghadapi musim kemarau dan dampak el nino yang diprediksi akan terjadi bulan depan.
"Alhamdulillah Sultra dari inflasinya paling tinggi hari ini turun jadi 3 koma dan Senin kemarin saya sudah laporkan pada Mendagri, saya selaku ketua TPID. Terima kasih kepada seluruh anggota TPID. Kami akan perintahkan seluruh kabupaten kota sampai di desa-desa untuk memantau apakah stok pangan kita cukup dalam menghadapi musim kemarau," kata Ali Mazi.
Peluncuran Gernas PIP ini juga dirangkaikan dengan pasar pangan murah bagi masyarakat yang berlangsung selama sepekan di pelataran korem 143 Haluoleo Kendari.
"Pengendalian inflasi dalam kerangka kebijakan kita ada 4K. Ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, distribusi dan sinergi. Ini kita lakukan terus menerus yang dilakukan di Sultra sudah cukup bagus untuk ketersediaan pasokan. Pasar murah sudah lebih dari 260 kali oleh berbagai pihak Pemda dan OPD seperti yang ada di depan ada pasar murah," ungkap Doni Septadijaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara.