Skip to main content
Miras

Pengemis di Kendari Ditemukan Tewas Bersama 1 Jerigen Miras Tradisional

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Seorang pengemis ditemukan tewas di sebuah kamar indekos di Jalan Buana Surya, RT 024/ RW 005, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Selasa, 4 Mei 2021.

Jasad lelaki yang diketahui bernama La Malleng alias Abba Ibra (60) itu ditemukan oleh tetangganya sekitar pukul 08.00 WITA.

Kronologi penemuan mayat ini, menurut Kapolsek Baruga, AKP I Gusti Komang Sulastra, bermula dari kecurigaan tetangga korban yang memanggil-manggil korban namun tak ada respon balasan.

"Menurut keterangan saksi bernama Indra, awalnya dia datang di rumah kos milik temannya bernama Aswar untuk mengajak masuk bekerja di tempat mereka bekerja. Setibanya di sana, dirinya melihat kamar kos yang berada di sebelah kamar Aswar pintunya terbuka kemudian melihat korban La Malleng dalam keadaan terlentang dan tidak sadarkan diri sehingga dirinya memberitahukan keadaan itu kepada Aswar," ungkap Kapolsek.

Selanjutnya, saksi Aswar mengecek keadaan korban La Malleng. Ia memastikan La Malleng dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat bernama Ardianyah.

"Menurut keterangan Ketua RT Ardiansyah, setelah mendapat informasi dari Aswar, dirinya datang ke kamar kos yang ditinggali korban dan ia memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia karena kondisi tubuhnya dalam keadaan pucat dan tidak bernafas serta tidak menjawab panggilan serta pertanyaan orang," imbuhnya.

Polisi yang mendapatkan laporan kemudian mendatangi tempat kejadian perkara. Di sana polisi menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa dan tak mengenakan baju.

"Korban benar dalam keadaan sudah meninggal dunia, kondisi jenazah tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana pendek, perut dalam keadaan bengkak namun tidak terdapat tanda-tanda kekerasan fisik," jelas Kapolsek.

Selain itu, di samping tubuh jenazah La Malleng ditemukan sebuah jerigen yang diperkirakan berisi miras tradisional, dan sebuah botol air mineral berukuran satu liter di atas tubuh jenazah.

Menurut ketua RT, Ardiansyah, korban sehari-harinya berprofesi sebagai pekerja serabutan dan sering mengemis di lampu merah Bank Sinar Mas.

Meski demikian, korban diketahui tidak memiliki permasalahan terhadap orang lain ataupun tetangga kosnya. Namun selama ini korban sering mengeluh merasakan sakit pada bagian perutnya.

"Langkah-langkah yang kami ambil adalah melakukan olah TKP, menghubungi tim identifikasi dan RS Bhayangkara untuk kepentingan visum," pungkasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.