HALUANRAKYAT.com, MUNA -- Terletak di Desa Labone, Kecamatan Lasalepa,Kabupaten Muna. Lokasinya cukup strategis, berada sekitar 50 meter dari jalan poros Raha-Tampo.
Jarak dari Raha, Ibukota Kabupaten Muna hanya sekitar 15-an kilometer dengan waktu tempuh sekitar 20 menit menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
Permandian Topa merupakan sungai permanen yang bermuara ke laut menyajikan pemandangan keindahan alam dan kesegaran airnya yang sangat sejuk serta jernih karena mempunyai banyak mata air yang mengalir di dalam kolam tersebut.
Mata air berasal dari dalam tanah tersebut muncul dan menyembur ke permukaan tanah tepat di bawah pohon beringin besar.
Kolam alami ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 27 meter dengan tingkat kedalaman satu hingga tiga meter serta lebar pada bagian mata air (dibawah pohon beringin) sekitar 2 meter.
Permandian ini mempunyai air yang jernih hingga bisa melihat jelas dasar kolam. Pada sisi utama terdapat dua pohon beringin rindang yang diperkirakan berusia ratusan tahun.
Pohon tersebut biasanya menjadi wahana menguji adrenalin dengan melompat dari dahan pohon dengan ketinggian lima meter. Menjadikan daya tarik bagi pengunjung yang mencari pengalaman yang berbeda.
Air kolam alami ini mengalir sepanjang tahun dengan debit air yang tetap. Selain airnya payau akibat berada di pesisir laut, kedalaman permandian Topa juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Saat air laut pasang, kedalaman sungai berkisar 1 – 2 meter.
Sementara saat air laut surut, kedalaman sungai kurang dari 1 meter. Menjadikan permandian ini unik pula yakni ketika air pasang rasanya akan sedikit asin seperti air laut, tetapi ketika surut rasanya airnya tawar.
Untuk memanjakan pengunjung juga tersedia beberapa fasilitas khususnya anak-anak mulai dari bermain ban, wahana bermain bebek-bebek hingga seluncuran (memiliki tinggi sepuluh meter dan panjang lintasan 20 meter). Adapula beberapa fasilitas penunjang seperti parkiran, kamar mandi/WC, pelampung. Di bawah pohon beringin terdapat beberapa gazebo kecil yang cocok digunakan sebagai tempat beristirahat sejenak.
Selain berenang, pengunjung juga dapat menikmati indahnya hutan bakau di kawasan ini, di dalam taman bakau itu para pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang sangat estetik dengan tracking mangrove sepanjang 100 meter. Lokasinya yang sangat dekat dengan pemukiman warga dan juga terletak di tepi laut.(@sultanmusa97)
Sultan Musa, eksplorer pariwisata dan kuliner asal Samarinda, Kalimantan Timur berkontribusi dalam tulisan ini.