HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara menggelar tes psikologi bagi Tamtama yang akan mengikuti Seleksi Pendidikan Sekolah Bintara Polisi (SBP).
Tes ini merupakan bagian penting bagi anggota Tamtama yang akan naik pangkat menjadi Bintara. Tes tersebut dilaksanakan di SMKN 1 Kendari pada Selasa, 24 September 2024 dan dimulai sejak pukul 07.00 WITA hingga selesai.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan sumber daya manusia di lingkungan kepolisian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme anggota Polri," ujar Karo SDM Polda Sultra Kombes Pol Arief Fitrianto.
Tim panitia sekretariat dan tes psikologi juga terlibat dalam memastikan tes berjalan sesuai prosedur. Kehadiran para pejabat Polda Sultra menunjukkan pentingnya proses seleksi bagi para anggota Tamtama yang akan naik ke jenjang Bintara, mengingat peran Bintara sebagai tulang punggung operasional kepolisian di lapangan.
Sebanyak 46 peserta pria terdaftar mengikuti seleksi SBP ini, dengan rincian 45 orang hadir dan satu orang tidak hadir.
Para peserta ini terdiri dari anggota Brimob dan Polair Polda Sultra serta anggota BKO dari Korbrimob Polri dan Baharkam Polri.
"Dari hasil tes, 45 orang dinyatakan memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, sementara 1 orang peserta, Bharaka Munawar Taleo dari Brimob Polda Sultra, dinyatakan tidak memenuhi syarat karena sakit," imbuh Arief.
Ia menjelaskan, Sekolah Bintara Polisi (SBP) merupakan jenjang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi anggota Polri dalam bidang operasional, investigasi, serta pelayanan masyarakat. Pendidikan ini penting bagi anggota Tamtama yang ingin berkarir lebih lanjut sebagai Bintara, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam struktur organisasi Polri. Selama pendidikan, para peserta akan dibekali dengan berbagai keterampilan, mulai dari penegakan hukum, pengendalian massa, hingga pelayanan publik, sesuai dengan tantangan tugas yang semakin kompleks.
Tes psikologi ini merupakan salah satu tahapan seleksi yang sangat penting karena berfungsi untuk menilai kesiapan mental, psikologis, serta kemampuan emosional para calon Bintara. Hasil tes psikologi ini menjadi dasar dalam menentukan siapa yang layak untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Bintara Polisi, yang pada akhirnya akan bertugas di berbagai unit operasional kepolisian.
"Dengan seleksi yang ketat dan sistematis, diharapkan output pendidikan ini menghasilkan Bintara Polri yang profesional, berintegritas, dan siap menjalankan tugasnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," pungkasnya.