HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Ratusan supir angkutan kota (angkot) dari berbagai trayek di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan aksi mogok massal.
Aksi mogok "narik" ini sebagai respon atas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022 lalu.
Dampak dari aksi ini, ribuan anak sekolah atau siswa di Kota Kendari menjadi terlantar saat jam pulang sekolah lantaran tak ada angkot yang beroperasi.
Menanggapi hal itu, Polresta Kendari berinisiatif mengoperasikan bus miliknya untuk mengangkut anak sekolah sembari menunggu angkot beroperasi kembali secara normal.
"Berkaitan dengan adanya aksi unjuk rasa di Kota Kendari yang berakibat pada masalah transportasi umum, khususnya angkot atau pete-pete) yang melakukan aksi mogok dan menyebabkan anak sekolah sulit mendapkan transportasi umum pada jam pulang sekolah, kami dari Polresta akan menyiapkan kendaraan jenis bus dua unit," kata Kapolresta Kendari, KBP Eka Faturrahman.
Eka menjelaskan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari dalam mengatasi masalah ini.
"Dari Pemkot akan menyiapkan enam unit kendaraan dengan rincian tiga unit bus, dengan kapasitas penumpang empat puluh orang penumpang dan tiga unit bus dengan kapasitas dua puluh orang penumpang," jelasnya.
Dalam pengoperasiannya, Polresta Kendari juga akan melakukan pengawalan terhadap armada bus yang dioperasikan guna mengantisipasi adanya gangguan dan ancaman dari para supir angkot yang melakukan aksi unjuk rasa.