HALUANRAKYAT.com, MUNA - Malang nian nasib Syaiful (27), promotor telefon seluler (ponsel) Vivo RC Komputer Raha.
Warga Jalan Wamelai, Kelurahan Raha II, Kecamatan Katobu Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menjadi korban kejahatan usai mengantarkan ponsel pesanan pelanggannya pada Jumat, 1 Juli 2022 sekitar pukul 14.00 WITA.
Korban dikejar oleh pemuda mabuk yang mempersenjatai diri dengan katana (pedang samurai) di kawasan hutan Kawitewite, Kecamatan Kabawo.
Akibatnya, korban mengalami beberapa luka di bagian kaki, tangan dan wajah. Sementara motor yang dikendarainya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Awalnya, kata Syaiful, salah seorang konsumen di Desa Kawitewite memesan ponsel dengan metode bayar di tempat atau cash on delivery (COD).
Unit ponsel tersebut kemudian diantar ke rumah pelanggan melewati jalan pintas. Namun, pada saat melewati jalan itu, salah satu deuker ada beberapa pemuda sedang melakukan penimbunan jalan berlubang sambil melakukan pesta minuman keras (miras).
"Saat lewat pertama dibiarkan jalan. Namun, saat pulang melewati mereka baru kejar. Mereka saat itu berboncengan menggunakan motor Vixion dan membawa samurai, kayaknya mereka itu mau meminta uang (untuk miras) karena habis menimbun beberapa titik jalan yang rusak," ungkap Syaiful.
Lebih lanjut, Saiful menjelaskan, saat dirinya dikejar, ia kemudian terjatuh karena kendaraanya menginjak lubang. Tetapi untung saja, kata dia, ada beberapa warga di tempat kejadian perkara (TKP) yang melihat lalu menolongnya.
"Kemudian para pelaku pergi begitu saja. Di saat terbaring, dua warga menghampiri lalu menolongku kemudian mengantarkan saya ke rumah kerabat di Desa Kabangka. Lalu saya menelpon polisi sementara motor dibiarkan di TKP karena mengalami kerusakan," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Kabawo IPTU AKP La Ampi melalui Kanit Reskrim Aipda Akbar mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan satu orang terduga pelaku guna dilakukan pendalaman.
"Satu orang sudah diamankan berinisial FS. Tapi terduga saat ini sedang mabuk berat, jadi susah untuk dimintai keterangannya. Kami harapkan para pelaku bisa koperatif untuk menyerahkan diri," kata Akbar.
Laporan: Mualim