Skip to main content
Longsor

Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Serang

HALUANRAKYAT.com, JAKARTA – Banjir mengenangi 169 rumah warga Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada Selasa (31/5). Tidak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi setelah hujan lebat berlangsung pada pukul 17.40 WIB. BPBD setempat melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menginformasikan hujan lebat dan drainase yang kurang baik menyebabkan banjir. Sejumlah desa di empat kecamatan terdampak banjir dengan tinggi genangan berkisar 50 cm. Rumah yang tergenang tidak sampai menimbulkan pengungsian warga. Selain rumah tergenang, tercatat 1 musala terdampak banjir.

"Wilayah terdampak banjir yaitu Desa Nambo Udik dan Sukatani di Cikande, Desa Malanggah di Tunjung Teja, Desa Kamasan di Cinangka dan Desa Bandulu di Anyer," kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, tanah longsor yang juga terjadi saat itu mengakibatkan 1 rumah warga rusak ringan.

BPBD setempat melaporkan sebanyak 170 KK atau 605 terdampak banjir dan longsor yang terjadi kemarin (31/5). Pantauan personel di lapangan, tidak ada dampak di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Merespons kejadian ini, BPBD bersama unsur terkait, seperti TNI, Polri, PMI, Tagana, aparat desa dan kecamatan, melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi terdampak. Petugas BPBD sempat mengevakuasi karyawan pabrik dengan perahu karet untuk mengantisipasi dampak buruk banjir," imbuhnya.

Kabupaten Serang termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kajian inaRISK mengidentifikasi sebanyak 28 kecamatan dengan potensi bahaya dengan kategori tersebut, termasuk 4 kecamatan yang terdampak banjir.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.