HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari mencatat terjadi peningkatan tindak kejahatan atau kriminalitas di Kota Lulo pada kurun waktu setahun terakhir.
Kapolresta Kendari KBP Aris Tri Yunarko dalam konferensi pers akhir tahun pada Senin (30/12/2024) membeberkan, terjadi kenaikan kasus kejahatan di wilayah hukum Polresta Kendari sebesar 21,09 persen dibandingkan tahun 2023.
"Tahun 2023 terjadi 1.128 kasus tindak pidana. Sedangkan di 2024, terjadi peningkatan 238 kasus dengan total keseluruhan mencapai 1.366 kasus," kata Aris.
Namum demikian, tingginya tingkat kejahatan ini diiringi dengan meningkatnya kinerja aparat kepolisian dalam hal penuntasan kasus.
"Jumlah crime clearance atau penyelesaian kasus, jika di 2023 hanya 588 kasus yang terselesaikan dari 1.128 kasus yang ada, di 2024 kasus yang kita selesaikan sebanyak 1.023 kasus dari 1.366 yang ada," beber Aris.
Di tingkat kepolisian sektor (polsek), wilayah hukum (wilkum) Polsek Mandonga yang terdiri dari Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Puuwatu menjadi wilayah dengan tingkat kejahatan tertinggi yang mencapai 354 kasus, disusul wilkum Polsek Poasia dengan 135 kasus dan Polsek Baruga dengan 106 kasus.
Untuk jenis tindak kejahatan, kasus penganiayaan dan pengeroyokan masih mendominasi, diikuti dengan kasus pencurian.
"Kasus penganiayaan dengan total kasus 323, pengeroyokan 124 kasus, dan pencurian 117 kasus dengan waktu terjadinya tindak pidana paling banyak terjadi di antara pukul 22.00 hingga pukul 06.00," pungkas Aris.