HALUANRAKYAT.com, KONSEL -- Sabtu pagi, ribuan prajurit TNI dari tiga matra, Angkatan Darat, Laut dan Udara mengikuti upacara HUT TNI ke-79 di Pangkalan Udara Haluoleo, Konawe Selatan.
Dipimpin oleh Komandan Korem 143/ Halu Oleo, upacara dimeriahkan dengan atraksi bela diri taktis dan demo pembebasan sandera oleh prajurit TNI dari tiga matra.
Diskenariokan, seorang pejabat utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah disandera oleh kelompok pengacau keamanan.
Pejabat itu diculik dan disandera di sebuah tempat di lokasi yang tidak diketahui.
Intelijen TNI yang mendapat laporan tentang adanya penculikan itu segera melakukan pengumpulan informasi. Lokasi tempat sandera disembunyikan akhirnya diketahui.
Tim raid TNI dari tiga matra kemudian menyusun rencana untuk pembebasan sandera.
Diwarnai aksi baku tembak, tim raid TNI berhasil menyusup ke lokasi penyanderaan dan membebaskan sandera.
Demonstrasi pembebasan sandera ini merupakan aksi unjuk kemampuan prajurit TNI dalam hal mengamankan kedaulatan negara.
Komandan Korem 143 Haluoleo, Brigjen TNI Raden Wahyu Sugiarto meminta seluruh prajurit tni menjadikan hari ulang tahun ini sebagai momentum untuk mengevaluasi diri.
Ia meminta prajurit agar memelihara dan meningkatkan soliditas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
"Di hari ulang tahun ini menjadi momentum untuk mengevaluasi diri. Penekanan khusus kepada prajurit, kita tingkatkan soliditas dan kemanunggalan tni dengan rakyat, juga semua harus bisa bekerja dengan ikhlas. Pekerjaan itu harus dilandasi dengan semangat ibadah," ujar Danrem.
Danrem sebagai kepala garnizun yang membawahi tiga matra TNI di Sulawesi Tenggara meminta seluruh prajurit agar tidak melanggar hukum.
"Jangan melakukan pelanggaran hukum. Ke depan ada Pilkada. TNI adalah milik rakyat, jangan pernah melakukan tindakan yang merugikan rakyat," pungkasnya.