Skip to main content
Erik

Dinilai Gagal Jalankan Perintah Jokowi, Erick Thohir Didesak Mundur

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir tengah mendapat sorotan atas kinerjanya sebagai pembantu Presiden Jokowi.


Sorotan datang salah satunya dari Aliansi Rakyat Bersatu Sulawesi Tenggara (ARB Sultra). Kelompok ini menyoroti soal kinerja Erick sebagai menteri BUMN dan Ketua Pelaksana Komite Pemulihan Ekonomi Nasional, serta Penanganan Covid 19 yang dinilai telah gagal total.


ARB Sultra memaparkan beberapa data dan fakta kegagalan Erick antara lain masalah PHK lebih dari 4.000 pekerja BUMN dan juga ratusan karyawan lainnya berbulan bulan gajinya tidak dibayar.


"Belasan ribu karyawan BUMN yang masih bekerja gajinya dipotong dan tidak dibayar utuh. Pertamina rugi Rp 11 Trilyun, laba PGN ambruk 87%, Garuda rugi Rp 10 Trilyun, PT KAI rugi Rp 1,3 Trilyun, Antam, PLN, Angkasa Pura 1 dan 2, E-Commerce Blanja.com ditutup, dan masih banyak yang lainnya," ungkap Jubir ARB Sultra, Hartono, Selasa (22/9).


Menurut Hartono, kegagalan Erick Thohir memimpin BUMN semakin pelik dengan bertambahnya utang BUMN dan dibentuknya struktur jabatan yang tidak efisien dan boros. 


"Seperti staff khusus Direksi bergaji Rp 50 juta per bulan dengan jumlah yang sangat mungkin mencapai ribuan orang; Advisor yang konon digaji Rp 25 juta perbulan, dengan jumlah yang juga bisa mencapai ribuan orang," imbuhnya.


Juga penempatan ribuan direksi dan komisaris yang tidak transparan dengan penilaian kemampuan yang sangat subjektif, serta beraroma koncoisme juga memperparah kondisi BUMN, serta membuat BUMN semakin tidak profesional


"Rangkap jabatan di masa Erick Thohir yaitu 564 orang meningkat 100% dibanding era Dahlan Iskan yaitu 271 orang dan meningkat 150% dibanding era Rini Soemarno yaitu 222 orang," beber Hartono.


Data lainnya adalah, saat Erick Thohir ditetapkan menjadi Ketua Pelaksana PEN dan Penanganan Covid 19 tanggal 20 Juli 2020, korban meninggal akibat Covid -19 berada di angka 4.239 orang dan yang tertular 88.214 orang. 70 hari kemudian, 20 September 2020 korban corona meninggal 9.444 orang atau naik 118 %, yang tertular 240.687 orang atau naik 172 %.


"Di bidang ekonomi yang menjadi tanggung jawab Erick Thohir sebagai ketuan Pelaksana PEN juga terlihat gagal total. Diprediksi dalam 10 hingga 20 hari ke depan Indonesia akan masuk dalam jurang resesi dengan pertumbuhan ekonomi dikisaran minus 7%. PHK masal menurut survei sudah mencapai 29 juta orang. UMKM yang tutup tembus 70%, kemiskinan meningkat hampir 10%. Diduga mahasiswa drop out sekitar 50% dari total mahasiswa," pungkasnya.


Terkait kritikan yang dialamatkan oleh ARB Sultra ini, media ini telah berupaya meminta tanggapan pihak Erick Thohir namun belum mendapatkan respon.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.