Skip to main content
Gempa

Empat Warga Terluka Akibat Gempa M5,8 di Mamuju, 20 Ribu Warga Menungsi

HALUANRAKYAT.comJAKARTA - Kurang lebih 20 ribu warga Kabupaten Majene mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan lapangan terbuka setelah terjadi gempabumi bermagnitudo 5.8 di wilayah Mamuju, Sulawesi Tengah, Rabu (8/6).

Berdasarkan laporan visual yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari lapangan per pukul 16.30 WIB, para warga mulai mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwana biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka dan di SMK Kota Tinggi.

Hal serupa juga dilakukan oleh para warga Kabupaten Mamuju karena khawatir terjadi gempabumi susulan dan potensi ancaman tsunami.

"Pantauan visual dari lapangan ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju," kata Abdul Muhari, Plt. Kapusdatinkom BNPB dalam siaran persnya.

Lebih lanjut, Muhari menjelaskan, sebanyak empat warga Kabupaten Mamuju dilaporkan mengalami luka sedang setelah terkena material reruntuhan bangunan Gedung PKK, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, ketika gempabumi terjadi.

"Saat ini, keempat warga tersebut telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju," imbuhnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebelumnya telah mengeluarkan informasi bahwa gempabumi yang berpusat di koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.

Merujuk kepada informasi dari BMKG tersebut, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau para warga khususnya di wilayah yang terdampak guncangan gempabumi untuk tidak panik namun tetap waspada.

"Warga juga tidak perlu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena tsunami dipastikan tidak ada. Masyarakat yang sudah terlanjur mengungsi ke dataran tinggi diharapkan segera kembali turun dan memeriksa kondisi rumah masing-masing," timpalnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.