HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia pasca menjalani vaksinasi Covid-19, Kamis (20/5/2021).
Guru bernama La Hinu (59) tahun menjalani vaksinasi Covid-19 dengan merek Sinovac di sekolah tempat ia mengajar yakni SMPN 1 Kota Baubau.
“Usai divaksin, tiga atau empat jam bapak sudah tak sadarkan diri, dibawa di rumah sakit, kata dokter denyut jantung sudah tidak ada,” kata anak korban, Rahmat Hidayat dikutip dari laman FaktaSultra.id.
Rahmat menjelaskan, ayahnya yang memiliki riwayat penyakit diabetes itu masih dalam kondisi baik seusai pulang dari sekolah.
“Pulang sekolah bapak kondisinya baik dan minta makan juga, dan istrahat. Saat istrahat tiba-tiba sesak nafas, batuk, kemudian tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit," imbuhnya.
Pihak keluarga menyesalkan tindakan tim medis yang memvaksinasi La Hinu, padahal ia memiliki riwayat penyakit diabetes yang diderita selama 15 tahun terakhir ini.
“Prosedurnya tidak boleh ada penyakit gula. Kok bisa lolos sampai divaksin?. Saya sempat pertanyakan sama dokter yang berwenang tadi kenapa divaksin, dokter berasumsi ada yang divaksin juga mengalami penyakit gula," ujar Rahmat.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau, Lukman mengatakan, almarhum La Hinu telah menjalani proses skrining sebelum divaksin.
"Yang bersangkutan (La Hinu) menandatangani persetujuan pemberian vaksinasi dan pos vaksinasi melakukan pemantauan 20 sampai 30 menit, tidak ada kejadian yang ikutan yang dilaporkan," ungkap Lukman.
Lukman pun membantah bahwa kematian La Hinu ini diakibatkan oleh vaksinasi Covid-19 yang dijalani.
“Saat diskrining, kadar gulanya stabil. Jadi dari data-data yang ada, kami yakini bahwa kejadian tersebut tidak terkait dengan pemberian vaksin covid 19,” pungkasnya.
