Skip to main content
BEI

83 Persen Investor Pasar Modal di Sultra Dari Kalangan Gen Z-Milenial, Kota Kendari Peringkat Pertama

HALUANRAKYAT.com KENDARI -- Sebanyak 83,84 persen dari 104.976 total investor pasar modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) berasal dari kalangan Gen Z dan milenial.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI per Agustus 2025, kedua kalangan ini memiliki nilai aset sebanyak Rp175,77 miliar.

Sedangkan dari kalangan baby boomer sebanyak 5,71 persen dengan nilai aset sebesar Rp397,05 miliar.

Dari segmentasi pekerjaan, 31,36 persen investor bekerja sebagai pegawai negeri, swasta, hingga guru.

Sementara 23,61 persen lainnya masih berstatus sebagai pelajar.

"Dominasi gen Z ini suatu hal yang positif menurut kami, dan cukup menggembirakan," kata Kepala Unit Layanan Pelanggan KSEI, Abdul Azis Albakkar, Kamis (19/9/2025).

Generasi muda dinilai lebih adaptif, sehingga literasi digital dan kemampuan membaca informasi saham jauh lebih tinggi.

Tak heran, jumlah serapan generasi Z dan milenial dalam pasar modal terbilang besar dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Kepala Bursa Efek Perwakilan Sultra, Bayu Saputra menyebut, generasi muda cenderung menunjukkan perilaku flexing dengan bermain saham.

Selain itu, investasi di pasar modal juga dianggap lebih terjangkau oleh Gen Z jika dibandingkan dengan emas.

"Menurut mereka lebih murah dan terjangkau, termurah ada Rp10 ribu per satu lot, ini lebih murah jika dibandingkan dengan emas," ujarnya.

Lima Daerah Investor Terbanyak di Sultra

Dari 17 kabupaten dan kota se-Sultra, Kota Kendari menempati posisi pertama investor terbanyak berjumlah 26.555 orang dengan aset mencapai Rp673,44 miliar.

Disusul Kabupaten Kolaka 14.482 investor dengan aset Rp120,73 miliar, dan Kabupaten Konawe Selatan 10.525 investor dengan aset Rp16,60 miliar.

Peringkat keempat dari Kabupaten Konawe sebanyak 10.046 investor dengan aset Rp29,98 miliar.

Lalu peringkat kelima, Kota Baubau dengan total 8.069 investor dan nilai aset sebanyak Rp112,52 miliar.

Tips Memulai Investasi di Pasar Modal

Bagi masyarakat yang ingin memulai berinvestasi di pasar modal, ada beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan.

Pertama, memilih perusahaan sekuritas resmi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selanjutnya, mulai berinvestasi dengan modal kecil mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per satu lot saham.

Kemudian, pelajari literasi dasar saham seperti analisis dan infografik harga saham di pasar modal.

"AI bisa menjadi media belajar untuk menganalisa, tetapi untuk decision making masih riskan, sebaiknya tidak percaya 100 persen dengan rekomendasi AI," ujar Bayu.

Sebagai informasi, Indonesia Stock Exchange (IDX) atau dikenal Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Sultra menggelar kegiatan Media Gathering di salah satu hotel Kendari.

Lokasinya di Jalan Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Berjarak 3,3 kilometer atau 8 menit dari Kantor Balai Kota Kendari, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.

Dalam acara tersebut hadir perwakilan dari KSEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) atau ID Clear, dan Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi tentang pasar modal bagi masyarakat, akademisi, investor, hingga pelaku industri bursa dan investasi.

Salah satu materi yang disampaikan memuat keamanan pasar modal yang cukup ketat, terbukti dengan banyaknya stakeholder yang berperan.

Laporan: Samsul

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.