Skip to main content
UHO

Etnomedisin, Penelusuran Obat Tradisional Suku Muna di Kota Kendari

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas kedua terbesar di dunia setelah Brazil. Biodiversitas yang besar tersebut tersimpan potensi tumbuhan berkhasiat yang dapat digali dan dimanfaatkan lebih lanjut lagi.

Indonesia setidaknya memiliki sekitar 28.000 spesies tanaman berbunga dan 6.000 diantaranya adalah tanaman obat tradisional.

Dalam era globalisasi saat ini, pengobatan tradisional masih sangat berfungsi di dalam kehidupan masyarakat Indonesia meskipun disisi lain pengobatan modern terlah diterapkan.

Hal yang mendasari masyarakat masih menggunakan pengobatan tradisional dikarenakan masih adanya kepercayaan masyarakat tertentu akan pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun dengan menggunakan bahan-bahan dari alam maupun melalui jasa seseorang yang dipercaya dapat mengobati.

Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas asal mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok Masyarakat tertentu.

Etnomedisin adalah aspek yang muncul seiring perkembangan kebudayaan manusia di bidang antropologi medis, etnomedisin memunculkan anggapan yang beragam.

Dipimpin oleh Hasdairta Laniampe, penilitian ini dilakukan oleh Tim Peneliti Dosen Muda dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo (UHO). Mereka melakukan penelitian etnomedisin ini di Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari pada medio Oktober 2024.

Penelitian pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat sejalan dengan peradaban manusia dan terus dikembangkan hingga saat ini. Tujuan diperkenalkannya penelitian mengenai etnomedisin kepada masyarakat umum adalah untuk menambah pengetahuan umum tentang kajian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat.

Tujuan lain dari penelitian etnomedisin selain untuk mengobati penyakit yang berkembang saat ini yaitu untuk menemukan senyawa baru dengan efek samping yang lebih sedikit dan untuk memprediksi munculnya efek resisten dari obat yang ada dan munculnya penyakit baru.

"Pemanfaatan tumbuhan erat kaitannya dengan tradisi Masyarakat, salah satunya adalah Masyarakat Suku Muna. Masyarakat suku Muna memiliki kearifan tersendiri dalam memanfaatkan berbagai tanaman berkhasiat obat," kata Hasdairta.

Ia menjelaskan, pemanfaatan tumbuhan obat untuk mengobati berbagai penyakit yang diderita oleh Masyarakat Muna secara turun temurun. Begitupun Masyarakat suku Muna yang berada di Kota Kendari, tepatnya di Kelurahan Anggoeya yang masih banyak memanfaatkan tumbuhan sebagai alternatif pengobatan tradisional untuk menyembuhkan penyakit.

"Dengan demikian penelitian Etnomedisin: Penelusuran Obat Tradisional Suku Muna di Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari dilakukan karena para pengobat tradisional dari berbagai kelompok etnis biasanya menjaga dan merahasiakan pengetahuan pengobatannya karena mereka meyakini bahwa membagi pengetahuannya kepada orang lain akan mengakibatkan kehilangan kemampuan penyembuhannya," imbuhnya.

Maka dari itu, biasanya pengetahuan mengenai ramuan-ramuan tumbuhan tradisional ini biasanya diwariskan secara turun-temurun.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.