Skip to main content
FPN

Free Palestine Network - Majelis Taklim Gelar Aksi Damai Bela Palestina di Kendari

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Komunitas Free Palestine Network (FPN) Pokja Kendari kembali mempelopori aksi damai bela Palestina di Kendari, Jumat, 20 Juni 2025.

Setelah sebelumnya beraksi dan menggandeng beberapa unsur masyarakat di kota Kolaka, kali ini FPN Kendari memimpin aksi serupa dengan melibatkan Majelis Taklim BTN Azatata Citra dan BTN Wahana, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Turut berpartisipasi beberapa aktivis Korps HMI-wati (Kohati) Kendari.

Aksi yang diikuti sekitar 60 orang ini diawali dengan pawai dari Masjid Nurul Husnah, BTN Azatata, menuju Bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara di jalan Halu Oleo.

Sepanjang jalan para peserta melantunkan sholawat dan meneriakkan yel-yel dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Dalam aksinya, para peserta melakukan persembahan teatrikal, pembacaan puisi, dan sejumlah orasi.

Dalam orasinya, korlap aksi Rahmawati Amin, menyerukan agar dukungan terhadap rakyat Palestina harus terus disuarakan sampai bangsa dan negara tersebut  benar-benar terlepas dari kekejaman rezim Zionis Israel.

"Masalah Palestina hanya bisa diselesaikan dengan one-state solution, yaitu Palestina merdeka dan dipimpin oleh bangsa Palestina sendiri," ujar Ketua FPN Pokja Kendari ini.

"Dalam aksi kali ini, kami kembali menuntut agar Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jerman menghentikan dukungan persenjataan kepada Israel, yang hanya digunakan untuk membantai warga sipil," imbuh Rahmawati.

Aksi tersebut ditutup dengan doa bersama untuk kemenangan bangsa Palestina.

FPN Geruduk Kedubes AS

Sementara itu dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal FPN, Furqan AMC menyebut FPN tidak hanya memobilisasi aksi di Jakarta, tapi juga di berbagai kota di antaranya Medan, Palembang, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Kendari, Majene, Makassar dan Surabaya.

Di Jakarta ratusan anggota FPN menggeruduk Kedutaan besar Amerika Serikat.

"Aksi massa untuk menekan Amerika Serikat dan sekutunya harus terus dilakukan bergelombang sampai Genosida dihentikan dan Palestina merdeka," jelas Furqan.

Furqan mengajak seluruh elemen sipil di Indonesia untuk mulai merapatkan barisan dan menyatukan kekuatan.

"Kita harus galang persatuan perjuangan menghentikan genosida dan mendukung kemerdekaan Palestina," jelas Furqan.

Furqan menyebut arogansi Israel semakin menjadi-jadi. Tidak hanya di Gaza, teror Israel juga paralel di Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Yaman dan terakhir di Iran.

"Bahkan ketika serangan Israel telah memicu perang dengan Iran, di saat yang sama Israel tetap melakukan pembantaian di Palestina. Setiap hari puluhan hingga ratusan martir berguguran di Palestina. Termasuk mereka yang dibunuh saat mengantri untuk mendapatkan makanan," ungkap Furqan.

Menurut Furqan, semua kepongahan dan kebiadaban Israel itu terjadi karena adanya sokongan dari Amerika Serikat dan sekutunya. 80% senjata Israel disuplai oleh Amerika Serikat. Lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun lumpuh karena setiap resolusi gencatan senjata selalu diveto Amerika Serikat.

"Karena itu Free Palestine Network menyerukan kepada seluruh kekuatan sipil di Indonesia untuk menekan Amerika Serikat dan sekutunya untuk berhenti mempersenjatai Israel dan menghentikan genosida di Palestina," jelas Furqan.

Furqan juga mengimbau pemerintah Indonesia untuk mengambil inisiatif kepemimpinan menggalang "Front Internasional Anti Imperialisme" sebagaimana yang telah dipelopori oleh oleh para pendiri bangsa.

"Konferensi Asia Afrika 1955 adalah bukti sejarah kepeloporan Indonesia. Puluhan bangsa merdeka setelahnya. Namun satu-satunya peserta konferensi yang tersisa belum merdeka adalah Palestina. Karena itu kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah kita, hutang sejarah peradaban dunia," pungkas Furqan.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.