HALUANRAKYAT.com, JAKARTA -- Komite Penyelamat Ideologi, Politik, Organisasi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (KP-IPO LMND) menyelenggarakan Kongres Persatuan di Hotel Kutaraja Jakarta, Rabu (15/02).
Kongres yang berlangsung sejak Selasa kemarin akan merumuskan beberapa hal penting berkenaan dengan kerja-kerja kepemimpinan LMND berikutnya.
"Kongres ini selain membawa semangat persatuan, juga akan membahas hal penting untuk program perjuangan LMND kedepan," kata Presidium KP-IPO LMND, Mesak Habari, saat pidato pembukaan Kongres kemarin.
Saat diwawancara Mesak menambahkan, forum Kongres tersebut dimulai dari evaluasi kerja-kerja IPO LMND yang diputuskan dalam Kongres sebelumnya, yang dalam pandangan Mesak gagal dijalankan.
Kendati demikian, Mesak berharap supaya Kongres Persatuan tersebut LMND dapat meradikalisasi kembali kerja-kerja IPO kedepannya dan dijalankan secara konsekwen.
"Sebagai anak kandung reformasi, LMND tidak boleh absen dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi rakyat. Kita sebelumnya telah bersepakat, jalan yang diambil LMND adalah membangun alat politik sendiri," tambah Mesak.
Mesak menilai, demokrasi Indonesia saat ini tengah mandek dan ugal-ugalan buntut dari krisis Kapitalisme yang sudah akut.
Sehingga kata Mesak, untuk memulihkan keadaan, Kapitalisme membabi buta menjalankan sistemnya dan negara ikut terbawa arus.
Itulah mengapa dalam analisa Mesak, negara tidak hadir untuk melindungi kepentingan rakyatnya, tetapi malah melayani kepentingan Kapitalisme global.
"Kapitalisme tengah menuju kehancurannya. Namun teoritikus mereka masih percaya bahwa sistem ini masih bisa pulih. Tapi proses pemulihannya menerobos aturan main demokrasi," jelas Mesak.
"Represifitas terhadap gerakan rakyat tinggi, partisipasi politik rakyat dibatasi, dan kebijakan yang diambil negara kerap tak demokratis," tambah Mesak lagi.
Dalam situasi seperti inilah kata Mesak Kongres Persatuan LMND harus melahirkan gagasan baru dan jalan keluar untuk Indonesia agar berdaulat dan tidak didikte asing.
Dikonfirmasi terpisah, ketua pelaksana Kongres, Abu Bakar menambahkan, Kongres persatuan tersebut akan berlansung hingga Jum'at, 17 Februari 2023 dan merumuskan beberapa hal penting sebelum memilih ketua umum yang baru.
Abu tidak mendetailkan hal penting dimaksud. Namun beberapa diantaranya Kongres akan membahas situasi Internasional dan Nasional.
"Sampai hari Jumat besok. Pembahasannya panjang, tapi situasi Internasional dan Nasional akan masuk pembahaan," kata Abu.
Abu menyebut bahwa Kongres adalah forum tertinggi di Internal LMND yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota di tingkatan wilayah, kota dan komisatiat.
Dalam laporannya saat sambutan pembuka dijelaskan Abu, kepesertaan Kongres diikuti mayoritas wilayah antara lain: Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Malut, Sulteng, Sultra, NTB, NTT, Bali, Kalbar, Sulut dan Sulsel yang jumlah totalnya 200 orang.
Hadir dalam pembukaan Kongres beberapa tokoh pergeralan seperti Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) yang juga eks Ketum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Agus Jabo Priyono, organisasi sekawan seperti SRMI, FNPBI, STN, Jaker dan Suluh Perempuan, para aktivis dari GMNI, GMKI dan Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) serta delegasi dari Kementrian LHK.
Acara Kongres dibuka langsung Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono.
Reporter : Samsul