Gelar Malam Renungan Tragedi SEDARAH, Mahasiswa Tuntut Kapolda Sultra Dicopot
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Seratusan mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus Sulawesi Tenggara menggelar malam renungan Tragedi September Berdarah (SEDARAH) di depan Mapolda Sultra, Jumat (25/9/2020) malam.
Mereka membakar seribu obor sebagai simbol solidaritas atas gugurnya dua kawan seperjuangan mereka, Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi dalam aksi demonstrasi "Reformasi Dikorupsi Rakyat Bergerak" di Kantor DPRD Sultra setahun silam.
"Ini adalah tragedi yang sangat memilukan, sangat kejam karena perilaku aparat kepolisian yang merenggut nyawa kawan kami," ungkap Marsono, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sultra.
Selain menuntut agar kasus kematian Randi dan Yusuf diungkap sejelas-jelasnya, mahasiswa juga menuntut agar Kapolda Sultra, Irjen Pol Yan Indrajaya dicopot dari jabatannya.
"Kapolri dan Kapolda harus bertanggungjawab sepenuhnya atas kasus ini, mereka berdua adalan putera daerah Sultra. Khusus untuk Kapolda, dia adalah orang yang paling bertanggung jawab atas tewasnya kawan kami tahun lalu karena dia adalah perwira tertua yang memimpin kepolisian mengamankan aksi demo itu," bebernya.
Usai mengumandangkan lagu-lagu perjuangan, para mahasiswa kemudian menggelar nonton bareng filem pendek tentang Tragedi SEDARAH. Mereka mengaku akan menginap di simpang empat Mapolda Sultra untuk selanjutnya bergabung dalam aksi esok hari.