Skip to main content
HAD

Hari Air Sedunia, Komitmen BWS Sulawesi IV Kendari dalam Mengelola Air dan Menjaga Kehidupan

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Hari ini, tepat 29 tahun yang lalu, Hari Air Dunia diperingati untuk pertama kalinya di seluruh penjuru dunia.

Berawal dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 22 Desember 1992 di Kota Rio de Janeiro, Brazil, ide ini mencuat hingga pada akhirnya diperingati setiap tanggal 22 Maret.

Mengapa peringatan Hari Air Dunia dianggap penting untuk dilaksanakan? Tentu bukan kepentingan seremonial semata. Tetapi, dengan berbagai permasalahan tentang air yang dialami dunia saat ini, dibutuhkan adanya kesadaran dan kepedulian masyarakat luas untuk bersama-sama melestarikan sumber daya air secara berkelanjutan.

Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Air Dunia setiap tahunnya tak pernah sama. Di tahun 2021 ini, PBB memberi tema 'Valuing Water' atau 'Menghargai Air' sebagai tema besar peringatan Hari Air Dunia. Sementara itu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mengambil tema 'Mengelola Air, Menjaga Kehidupan'.

Dilaksanakan dari ujung timur Papua hingga ujung barat di Nanggroe Aceh Darussalam, hari ini serentak di seluruh Balai Wilayah Sungai di Indonesia melaksanakan penanaman pohon.

Digelar secara virtual, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo memimpin peringatan Hari Air Dunia di Bendungan Sindangheula Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Peringatan Hari Air Sedunia di Kolam Retensi Boulevard Kendari

Di Kendari, Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari memusatkan kegiatan peringatan Hari Air Dunia di Kolam Retensi Boulevard yang terletak di Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

Menurut Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Haeruddin C Maddi, penamaman pohon ini merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA).

"Jadi aksi sosial yang kita lakukan merupakan bagian dari program penanaman pohon di bangunan konservasi air seperti bendungan dan embung yang ada di seluruh Indonesia sesuai instruksi dari Kementerian PUPR. Untuk di Kolam Retensi Boulevard ini kita tanam sebanyak 200 pohon dan di Bendungan Ladongi Kolaka Timur ada 400 pohon. Jadi totalnya 600 pohon dari target 750 pohon. Nanti kami akan penuhi target itu." ujar Haeruddin.

HAD

Haeruddin menjelaskan, kegiatan penanaman pohon ini juga sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya sumber air bersih dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan. 

“Ini arahan pusat. Setiap balai di Indonesia, mengadakan kegiatan penanaman pohon di wilayahnya masing-masing di peringatan Hari Air sedunia. Tentu kami berharap kegiatan ini tidak sebatas sebagai seremoni belaka tetapi juga berkelanjutan dengan memperhatikan pohon yang sudah ditanam dengan optimalisasi perawatannya," imbuhnya.

Ia berharap, 200 pohon produktif yang ditanam hari ini dapat tumbuh subur dan menjadi area tangkapan air baru untuk memperbaiki dan menghijaukan area Kolam Rentensi Boulevard yang masih akan terus dikembangkan pemanfaatannya.

Nahwa

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Kendari, Nahwa Umar yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasinya yang mendalam kepada BWS Sulawesi IV Kendari yang telah peduli dengan lingkungan dan ketersediaan air di Kota Kendari.

"Apa yang telah dilakukan oleh BWS Sulawesi IV Kendari ini sangat kita apresiasi. Dengan adanya Kolam Retensi Boulevard ini telah mampu mengurangi potensi banjir di Kota Kendari. Apalagi BWS berencana mengembangkan kawasan ini untuk kepentingan publik, ini kami akan sangat mendukung," kata Nahwa.

Nahwa bahkan menjanjikan Pemkot Kendari akan segera membebaskan lahan di sekitar Kolam Retensi Boulevard untuk dikembangkan oleh BWS Sulawesi IV Kendari menjadi area publik.

"Tadi pak Kepala Balai mengatakan akan mengembangkan kawasan ini menjadi area publik, akan ada jogging track, tempat berolah raga, area parkir, dan lain-lain. Kami sampaikan, Pemkot bisa membantu dengan membebaskan lahan di sekitar Kolam Retensi ini," tegas Nahwa.

Di akhir pernyataannya, Nahwa mengajak seluruh masyarakat Kota Kendari agar turut serta dalam mengelola air demi menjaga kehidupan dengan cara tidak lagi membuang sampah sembarangan terutama di sungai dan juga melakukan pengeboran sumur air tanah.

"Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita. Jangan kita cemari sumber-sumber air yang ada. Mari turut serta dalam gerakan penanaman pohon demi keberlajutan kehidupan di masa yang akan datang," tutup Nahwa.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.