Skip to main content
Cabul

Kepsek SMAN 9 Kendari Didemo Siswa dan Alumni karena Diduga Cabul

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Nasib kurang mujur dialami Aslan. Baru menjabat sebagai Kepala SMAN 9 Kendari dalam beberapa hari, ia sudah didemo oleh siswa-siswinya sendiri.

Demo dilakukan pada Selasa, 13 Oktober 2020 pada saat Aslan sedang dalam acara pisah sambut dengan pejabat lama di salah satu ruangan di SMAN 9 Kendari. Tak hanya siswa dan siswi, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMAN 9 Kendari juga turut ambil bagian dalam aksi demo mantan Kepala Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Bahteramas itu.

"Kami menginstruksikan agar siswa mogok belajar dalam rangka mengantisipasi kejadian asusila yang mengancam mereka karena Kepsek Aslan memiliki rekam jejak yang buruk yakni tindakan asusila," kata Adriansyah, alumni SMAN 9 Kendari.

Adriansyah mengatakan, alasan penolakan mereka terhadap Aslan karena menyakini bahwa sistem pendikan itu mengajarkan kebaikan, etika, dan moral.

"Siapa yang bisa menggaransi kejadian pencabulan tidak akan terjadi lagi dan tidak akan menimpa adik-adik kita," katanya.

Dasar IKA menolak kehadiran Aslan di SMAN 9 Kendari, karena ia dinilai telah terbukti melakukan tindak asusila terhadap banyak siswa di ruang kerjanya pada malam hari ketika masih menjabat sebagai Kepsek SKO Bahteramas pada 2017 silam.

"Dia telah melakukan Peohala (denda adat dalam suku Tolaki) dan Peohala itu bentuk mengakui kesalahan. Saya tidak terima, saya akan menggaransi diri saya akan setiap hari melakukan demo jika Aslan masih ada di sekolah ini," tegas Adriansyah.

Jika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara tidak menanggapi aspirasi siswa dan alumni, Adriansyah mengancam akan melakukan pelaporan ke Pemerintan Pusat atas kelakuan Dinas Dikbud Sultra yang menunjuk Aslan sebagai Kepsek SMAN 9 Kendari

"Disdikbud harus tarik Aslan, jangan lagi pernah ada di SMAN 9 Kendari," tegasnya

Senada dengan itu, Ketua OSIS SMAN 9 Kendari Adelia Audila Tungka juga mengatakan menolak keras Aslan sebagai Kepsek.

"Kami tidak setuju (dengan pengangkatan Aslan sebagai Kepsek) karena ini telah merusak nama baik SMAN 9 Kendari yang telah terakreditasi A. Nama baik bisa dipulihkan, tapi bagaimana dengan anaknya orang yang sudah dirusak," kata Adelia dengan nada berapi-api.

Sementara itu, Kepsek SMAN 9 Kendari terdemo, Aslan tak mau berbicara banyak saat dimintai tanggapan oleh awak media.

"Nanti dulu saya tanggapi ya, saya butuh ketenangan dulu," ujarnya.

Untuk diketahui, peristiwa pencabulan yang menyeret Aslan terjadi pada akhir Oktober 2017. Saat itu Aslan masih menjabat sebagai Kepsek SKO Bahteramas disebut melakukan tindakan asusila kepada siswinya. Kasus itu sendiri berakhir secara kekeluargaan setelah Aslan menyanggupi membayar denda adat Peohala.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.