Skip to main content
Aslan

Kepsek SMAN 9 Kendari Diduga Cabul, Disdikbud Sultra: Tidak Ada Laporan Polisi

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berusaha meyakinkan publik terkait polemik pengangkatan Aslan, mantan Kepala Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Bahteramas yang diduga cabul menjadi Kepala SMA Negeri 9 Kendari.


Syaiful, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdikbud Sultra yang hadir dalam acara pisah sambut kepala sekolah di SMAN 9 Kendari pada Selasa, 13 Oktobet 2020 menyebut pengangkatan Aslan telah melalui Dewan Pertimbangan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Sekolah.


Selain penilaian dewan pertimbangan, alasan lain Disdikbud Sultra tetap mengangkat Aslan sebagai Kepsek SMAN 9 Kendari menurut Saiful adalah tidak adanya bukti sahih terkait tuduhan tindakan asusila yang dialamatkan kepada Aslan.


"Terus terang kami ini di strutural ini memang, kita nda mengkroscek di dunia maya memang, bahwa laporan polisi apa segala macam ini tidak ada sehingga ini dia jalan. Ini pun juga lewat Dewan Pertimbangan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Sekolah," ungkap Saiful.


Menurutnya, Disdikbud Sultra tidak mau terjebak pada perdebatan di dunia maya dan mengedepankan fakta-fakta hukum sebagai salah satu pertimbangan dalam pengangkatan Aslan.


"Sehingga kalau misalnya, kita nda mau terlibat dalam dunia maya, pergolakan dunia maya, apakah itu benar atau tidak. Harapan kami sebenarnya bahwa ini barang, itu ada bukti otentik bahwa dia bermasalan secara hukum. Kalau misalnya ini dari awal ada laporannya masuk, pasti tentu akan menjadi bahan pertimbangan. Tapi ini kan tidak," jelasnya.


Namun demikian, dengan adanya aksi demonstrasi penolakan siswa dan alumni terhadap diangkatnya Aslan sebagai Kepsek SMAN 9 Kendari, Saiful mengatakan tetap akan melaporkan kepada pimpinannya di Disdikbud Sultra.


"Akan kami laporkan kepada pimpinan mudah-mudahan ini menjadi apa harapan kami, ini menjadi pembahasan di tingkat pimpinan untuk menyelesaikan persoalan ini. Yang jelas, satu, pihak Dikbud punya keinginan untuk memajukan Sulawesi Tenggara," timpal Saiful.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa dan alumni SMAN 9 Kendari melakukan aksi demonstrasi menolak pengangkatan Aslan sebagai kepala sekolah baru di sekolah itu.

 

Aslan diketahui pernah terbelit kasus dugaan tindak asusila yang diduga kuat ia lakukan terhadap beberapa siswinya saat masih menjabat sebagai Kepsek SKO Bahteramas pada 2017 silam.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.