Korban COVID-19 Terus Berjatuhan, Wakil Ketua MPR Tak Setuju Penundaan Pilkada
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid tak setuju dengan wacana penundaan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) meski korban-korban penyakit COVID-19 terus berjatuhan.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bersikukuh bahwa Pilkada 2020 yang direncanakan digelar pada Desember mendatang harus tetap terlaksana.
"Memang semuanya bilang bahwa kesehatan masyarakat itu yang paling utama, tetapi bahwa Pilkada ini (sudah diundur) dari yang semula September menjadi Desember 2020, kalau terjadi pengunduran lagi, pasti akan banyak masalah," ujar Jazilul.
Menurutnya, Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah yang baik untuk menghadapi Pilkada di masa pandemi ini dengan mengeluarkan protokol kesehatan.
"Kalau ini ditunda lagi, menurut saya akan ada lebih besar masalahnya. Pertama, masa waktu jabatan dari bupati yang sudah berhenti. Kedua, para calon yang sudah mendaftar ya kan. Sepanjang itu bisa diatasi dengan protokol COVID-19, menurut saya tidak usah ditunda," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini berpendapat, jika gelaran Pilkada kembali mengalami penundaan, hal itu akan membuat Pemerintah kehilangan kredibilitasnya.
"Kalau ditunda juga pemerintah kehilangan kredibilitas. Ya kan ditunda-tunda terus, besok ditunda lagi. Jadi kalau sudah menjadi keputusan dan kita tahu apa kendalanya bahwa kendalanya adalah COVID, COVID-nya yang dihindari, bukan Pilkadanya yang ditunda," tegasnya.
Berdasarkan data Komite Percepatan Penanganan COVID-19, hingga Minggu 13 September 2020 pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah penyintas COVID-19 di Indonesia berjumlah 218.382 orang, dimana 8.723 orang diantaranya meninggal dunia.