HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Kota Kendari berhasil meraih penghargaan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) terbaik kedua untuk Kategori Daerah se-Tingkat Kota di Wilayah Kawasan Timur Indonesia di Rakornas P2DD yang perdana di selenggarakan hari ini di Jakarta 6 November 2022.
Rakornas ini menganugerahkan penghargaan TP2DD terbaik kepada daerah yang dinilai telah optimal dalam melakukan akselerasi digitalisasi. Penghargaan juga diberikan kepada 26 pemerinrah daerah lainnya ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Untuk kawasan timur Indonesia, TP2DD propinsi terbaik diraih oleh Provinsi Sulawesi Selatan, Kota terbaik Kora Makassar dan Kabuparen terbaik Kabupaten Luwu.
Selain itu, Rakornas juga memberikan penghargaan kepada BPD Bali sebagai bank pengelola Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) terbaik dalam mendukung ETPD.
Rakornas P2DD merupakan forum tertinggi untuk sinkronisasi kebijakan strategis antar anggota Satgas P2DD dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dilaksanakan satu kali setahun.
"Sebagaimana amanat Kepres No. 3 Tahun 2021, P2DD bertujuan untuk mendukung tata kelola keuangan melalui elektronifikasi transaksi pemerintah daerah untuk kegiatan transaksi belanja dan pendapatan daerah, serta pembayaran di masyarakat secara non tunai yang berbasis digital," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra, Doni Septadijaya dalam keterangan tertulisnya.
Kata Doni, perkembangan terakhir digitalisasi pemerintah pada Semester I 2022 dinilai baik menunjukkan hasil positif . Pemda kategori Digital tercatat menjadi 283 Pemda dari 199 Pemda pada semester sebelumnya atau naik 42%.
"Indikator lainnya juga menunjukkan bahwa mayoritas jenis transaksi keuangan daerah yang telah terelektronifikasi, perluasan berbagai kanal pembayaran nontunai, serta pengembangan ekosistem pembayaran digital di daerah," imbuhnya.
Kota Kendari sendiri merupakan satu-satunya pemda di Sulawesi Tenggara yang berhasil mencapai status maju pada tahun 2021 dan tetap mempertahankan status tersebut sampai dengan saat ini.
"Dengan elektronifikasi transaksi keuangan Pemerintah Daerah, Kota Kendari mencatatkan pertumbuhan PAD sebesar 9,6% hingga bulan Oktober 2022. Hampir seluruh pendapatan pajak maupun retribusi di kota Kendari telah terbuka untuk masyarakat membayar secara non tunai baik melalui QRIS, ATM, mobile banking maupun kanal pembayaran non tunai lain," pungkasnya.