HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Forum organisasi profesi dan media di Sulawesi Tenggara yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan ini mengecam secara keras tindakan Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sultra, Ridwan Badallah yang secara sepihak dan tanpa izin mencatut nama serta simbol organisasi profesi dan media dalam pengajuan proposal buka puasa bersama (bukber) Gubernur dengan insan media.
Tindakan ini merupakan bentuk pecelahan dan penghinaan terhadap organisasi profesi dan media yang menjunjung tinggi independensi dan profesionalisme.
"Kami memandang pencatutan ini sebagai manipulasi yang mencederai integritas pers, seolah-olah organisasi kami terlibat dalam agenda yang tidak pernah kami disetujui. Ini adalah bentuk pembajakan identitas organisasi pers di Sulawesi Tenggara yang tidak dapat ditoleransi," tulis PWI, AJI, IJTI, dan AMSI dalam pernyataan bersamanya pada Jumat (21/3/2025) malam.
Oleh karena itu, Forum organisasi profesi dan media di Sulawesi Tenggara menuntut dengan tegas agar Kadis Kominfo Sultra, Ridwan Badallah segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada organisasi yang telah dicatut namanya.
"Kami mendesak Gubernur Sulawesi Tenggara segera mengambil tindakan tegas terhadap Kadis Kominfo, Ridwan Badallah, agar tidak lagi ada oknum yang seenaknya memanfaatkan nama organisasi pers demi kepentingan tertentu," tegasnya.
Ketiga, Forum organisasi profesi dan media di Sulawesi Tenggara juga mendesak pemerintah dan pihak manapun agar berhenti menggunakan nama serta simbol organisasi pers tanpa izin resmi, karena ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip independensi pers.
"Mendesak Kadis Kominfo Sultra, Ridwan Badallah menarik seluruh proposal yang mencatut nama dan logo organisasi profesi dan media yang telah tersebar luas. Organisasi profesi dan media di Sulawesi Tenggara secara tegas mengecam segala bentuk upaya yang mencoreng nama baik organisasi. PWI, AJI, IJTI dan AMSI berdiri tegak sebagai organisasi independen yang tidak tunduk pada kepentingan politik maupun kelompok tertentu," pungkasnya.
Sementara itu, Kadis Kominfo Sultra Ridwan Badallah yang dihubungi Haluanrakyat.com via telefon selulernya mengatakan, draft proposal tersebut merupakan hasil rapat bersama yang dihadiri oleh perwakilan organisasi profesi dan media di Kantor Diskominfo Sultra pada Kamis (20/3/2025) siang.
"Kemarin (Kamis, 20 Maret 2025), ada wartawan yang mengirim pesan WA, menanyakan kapan Puang (Gubernur Andi Sumangerukka) bukber sama teman-teman wartawan. Teman-teman wartawan ini sudah nagih," kata Ridwan.
Ridwan beralasan, adanya proposal itu merupakan upaya dirinya yang berusaha memfasilitiasi bagaimana insan pers dapat bertemu dengan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka di momen bulan suci Ramadan ini.
"Jadi saya murni bagaimana teman-teman bisa ketemu Pak Gubernur. Kemudian Pak Gubernur apakah ada bentuk THR atau apa saya nda ngerti. Singkat cerita kita rapat, di dalam rapat itu kesimpulannya kita bikin proposal," imbuhnya.
Draft proposal tersebut, lanjut Ridwan, kemudian diterima olehnya dan dia teruskan ke sebuah grup WhatsApp yang berisi para pimpinan organisasi profesi dan media.
"Dari total Rp140 juta yang tertulis di draft itu berkurang sebenarnya jadi Rp62 juta karena beberapa item dihapus seperti konsumsi dan sound system. Nah, inilah yang saya bawa ke Pak Gubernur. Di dalam perjalanannya ada ketua organisasi yang minta logo organisasinya dihapus (dari proposal). Saya bilang oke, kan yang buat (menyusun) proposal bukan saya. Jadi, kesimpulannya ada dua ratus orang yang mau diundang, saya bilang kalau begitu kita pakai Rujab Gubernur (untuk acara bukber)," beber Ridwan.
Merespon kegaduhan yang terjadi, Ridwan mengatakan, ia telah memutuskan untuk menarik proposal ini.
"Tapi kalau sudah begini, saya bilang tarik aja deh itu surat (proposal). Saya juga bingung, padahal ini sudah dikasih jadwal tanggal 25 (Maret 2025), siap Pak Gubernur untuk audiensi dengan teman-teman," timpalnya.
Sebelumnya, beredar dokumen proposal kegiatan bukber insan pers dengan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dalam format docx.
Dalam file itu tertulis total jumlah biaya yang dibutuhkan berjumlah Rp140 juta dengan nama penyelenggara kegiatan adalah Kadis Kominfo Sultra Ridwan Badallah serta berturut-turut Ketua PWI Sultra Sarjono, Ketua AJI Kendari Nur Sadah, Ketua IJTI Sultra Saharuddin, Plt Ketua SMSI Sultra Sarjono, Ketua AMSI Nuriadin, dan Ketua JMSI M. Nasir Idris.