HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Puluhan pelajar dari empat sekolah yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terlibat tawuran pada Rabu (9/6/2021) siang.
Mereka saling tawur dengan mempersenjatai diri menggunakan batu dan ketapel di Jalan Banawula Sinapoy, Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
Tak hanya menggunakan alat, para pelajar yang tawuran ini berkelahi menggunakan tangan kosong. Mereka saling tendang dan saling terjang seperti aksi aktor kawakan asal Hong Kong, Jackie Chen dalam filem laganya.
Diketahui, para pelajar yang terlibat tawuran ini adalah pelajar dari SMPN 14 Kendari, SMPN 18 Kendari, SMPN 2 Kendari, dam MTsN 2 Kendari.
Menurut keterangan Kapolsek Abeli, IPTU Muhammad Ady Kesuma, tawuran ini dilatarbelakangi oleh gesekan yang terjadi di antara dua kelompok pelajar di Jembatan Teluk Kendari (JTK) beberapa waktu lalu.
"Jadi kejadian kemarin itu pada saat siswa SMPN 14 mau pulang sekolah, mereka dihadang di tengah jalan dan dipukul (oleh siswa dari sekolah lain)," ujar Kapolsek.
Polsek Abeli sendiri berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya tawuran susulan. Beberapa personel disebar di berbagai titik untuk memantau jika ada pergerakan pelajar dalam jumlah banyak.
"Kami sudah sebar anggota di sekitaran JTK, di dekat sekolah juga. Kami juga sudah menghubungi Polsek yang di wilayahnya ada sekolah yang terlibat tawuran kemarin," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMPN 14 Kendari, Rasyidi mengatakan bahwa tawuran yang melibatkan siswanya itu bukanlah kejadian spontanitas, melainkan dampak dari kejadian pemukulan beberapa waktu lalu di JTK.
"Siswa kami didatangi di sini (di Lapulu). Ada empat belas orang siswa kami yang terlibat kejadian kemarin," ungkap Rasyidi.
Rasyidi menambahkan, pihaknya telah menghubungi Kepala SMPN 18, SMPN 2 dan MTsN 2 untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.
"Dari Polsek sudah turun tangan untuk mendamaikan. Rencana selesai dhuhur nanti kami akan membawa anak-anak yang terlibat kemarin ke Polsek Abeli untuk didamaikan," imbuhnya.
"Persoalan ini harus diputus (diselesaikan). Cukup kejadian yang kemarin itu. Kami sudah memberikan teguran dan pembinaan terhadap siswa kami. Tidak ada sanksi karena mereka yang didatangi dan dihadang. Tetapi kami sudah memberikan teguran agar mereka tidak lagi melakukan hal-hal yang menjurus kepada tindakan kekerasan," tutup Rasyidi.