Skip to main content
Covid

Pemkot Kendari Swab Antigen Seluruh ASN

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mengambil langkah untuk melakukan tes swab antigen secara massal bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Kendari.


Swab antigen massal ini dimulai pada Senin, 5 Oktober 2020 dan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.


"Walikota buat kebijakan dimana diharapkan seluruh PNS melakukan swab antigen dimana prosesnya bukan darah yang diambil tapi swab di lasofaring. Kemudian hasilnya diinterpretasi positif atau negatif karena ini kan bukan anti bodi tapi anti gen yang dilihat adalah kumannya," kata Direktur Utama RSUD Kota Kendari, Sukirman.


Menurut Sukirman, hal ini dilakukan karena Pemkot melihat peningkatan jumlah kasus di Kota Kendari yang begitu signifikan, sehingga Walikota mengambil kebijakan ini. 


"Dari hasil penelitian, semua yang kita rapid swab antigen, persis sama hasilnya dengan tes PCR. Hasilnya juga dapat diketahui 20 sampai 30 menit. Ini juga tergolong murah biayanya, hanya Rp110 ribu," imbuhnya.


Rapid tes antigen ini akan terus dilakukan setiap harinya. Setiap instansi akan mendapat giliran sesuai jadwal yang telah ditentukan.


"Bagi ASN yang hasil rapid antigennya positif, langsung akan dilakukan tes PCR dan diisolasi di rumah sakit apabila dia bergejala," tutup Sukirman.


Dikutip dari laman primayahospital.com, Swab Antigen atau yang lebih dikenal dengan Rapid test antigen adalah tes diagnostik cepat Covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.


Itu sebabnya rapid test antigen paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi. Sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya. Keberadaan antigen itulah yang dideteksi.


Seperti rapid test antibodi, ada kemungkinan hasil rapid test antigen tak akurat. Salah satu alasannya virus yang dipelajari antigen bisa jadi bukanlah SARS-CoV-2, melainkan virus lain seperti influenza.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.