HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) Provinsi Sulawesi Tenggara dilantik dan dikukuhkan pada Senin (30 Mei 2022).
Hadir pada kesempatan itu, Gubernur Sultra Ali Mazi, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS Muchlis Patahna yang didampingi Sekretaris Jenderal KKSS Abdul Karim dan Bendahara Umum KKSS Sri Asri Wulandari.
Ketua Dewan Penasehat BPP KKSS Aksa Mahmud juga menyempatkan hadir dan didaulat memberikan sambutan. Kepala Dinas Kesbangpol Sulsel Asriady Sulaiman hadir mewakili Gubernur Sulsel dalam acara tersebut.
Ketua Umum BPW KKSS Sultra Andi Sumangerukka dalam sambutannya mengungkapkan, setelah pelantikan ini, KKSS Sultra akan segera bergerak di tengah-tengah masyarakat Sultra dengan berbagai program-programnya.
Salah satu program unggulannya adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi yang ada di Sultra sebanyak 850 orang. Beasiswa ini akan diberikan dalam jangka waktu enam bulan kepada para penerima.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum KKSS Sultra juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Rektor Universitas Halu Oleo Profesor Muhammad Zamrun Firihu tentang Pendidikan, Penelitian, Pengabdan Pada Masyarakat, dan Pengembangan Sumberdaya Manusia.
Selain MoU tersebut, KKSS Sultra juga menyepakati kerjasama dengan Bulog Sultra tentang Pengadaan dan Penyaluran Komoditi Sembako, serta Mou dengan sebuah perusahaan swasta (PT Marina Putra Sulawesi) tentang Penyediaan dan Penyaluran Pupuk Bagi Petani dan Nelayan Tambak Binaan BPW KKSS Sultra.
Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Sultra Ali Mazi menyatakan, menyambut baik dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pelantikan dan pengukuhan, ketua dan jajaran pengurus BPW KKSS Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2022 – 2027.
“Kegiatan ini dapat dimaknai sebagai sebuah keberlanjutan eksistensi diaspora Sulawesi Selatan yang ada di Sulawesi Tenggara untuk kian mengeratkan persatuan dan kesatuan yang didorong oleh semangat kekeluargaan,” kata Gubernur.
Lebih jauh Gubernur mengatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan masyarakat asal daerah Sulawesi Selatan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara telah berlangsung begitu panjang, seiring dengan perjalanan sejarah bangsa dan daerah ini.
Dengan demikian, masyarakat asal Sulsel telah menjadi satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan dengan masyarakat etnis lokal, khususnya yang mendiami Bumi Anoa, dengan berbagai kontribusinya yang begitu besar dalam pembangunan daerah.
“Untuk itu, melalui kesempatan ini, saya selaku pimpinan daerah Sulawesi Tenggara, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada seluruh masyarakat Sultra asal Sulawesi Selatan, atas berbagai peran dan sumbangsihnya bagi kemajuan daerah Sulawesi Tenggara yang kita cintai bersama,” kata Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga menilai bahwa keberadaan KKSS Sultra sebagai mitra strategis pemerintah daerah, yang setidaknya memiliki tiga peran penting dalam mewujudkan kemajuan daerah.
Pertama, KKSS Sultra diharapkan dapat berperan sebagai wadah perekat persaudaraan dan persatuan, baik antara sebagai sesama etnis asal Sulawesi Selatan, maupun etnis lokal, yakni ButonT tolaki, Mekongga, Muna, dan Moronene serta etnis lainnya dari berbagai wilayah di Nusantara, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Kedua, KKSS Sultra sebagai lembaga kerukunan/paguyuban, dapat menjadi benteng pertahanan kita dari serbuan budaya-budaya global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama yang dipegang serta dianut masyarakat Sultra.
Ketiga, KKSS Sultra sejatinya tidak hanya dimaknai sebagai wadah silaturrahmi semata, tetapi dapat pula menjadi rumah besar dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya bagi diaspora Sulawesi Telatan, tetapi juga seluruh entitas yang ada di Sultra.
“Saya menaruh harapan yang besar kepada jajaran pengurus BPW KKSS Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk dapat bersama pemerintah daerah dalam mengawal tiga peran penting sebagaimana yang saya sampaikan di atas,” kata Gubernur.