HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari mengungkap sebab kematian Muhamad Reifudin alias Rey mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) yang ditemukan tewas di Asrama Putra 2 Bidik Misi pada Rabu (21/6/2023).
Hasil pemeriksaan medis dikeluarkan pihak kepolisian pada Rabu malam usai korban mendapat penanganan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dari RS Bhayangkara, menyimpulkan bahwa Korban meninggal dunia dengan penyebab kematian akibat mati lemas," ungkap Kasatreskrim Polresta Kendari Fitrayadi.
Menurut Fitra, korban tidak dilakukan otopsi karena pihak keluarga korban menolak, sebagaimana surat pernyataan yang dibuat oleh keluarga korban.
"Saat ini korban sudah dikeluarkan dari RS Bhayangkara untuk di makamkan di Buton Utara," imbuhnya.
Sebelumnya, Muhamad Reifudin alias Rey, mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ditemukan tak bernyawa di Asrama 2 Putra Bidik Misi UHO dalam keadaan terkelungkup di dalam kamarnya.
Kapolresta Kendari Muhammad Eka Faturrahman mengatakan, korban Rey ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 12.00 WITA oleh rekan-rekannya sesama mahasiswa bidik misi.
"Salah satu saksi Faldi menjelaskan bahwa sekitar jam 10.00 WITA ia memanggil Rey namun tidak menyahut sehingga saksi membuka pintu belakang kamar Rey dan menemukan Rey sudah tersungkur di atas kasurnya," ujar Kapolresta.
Saksi Faldi kemudian keluar dan menyampaikan sama teman-teman asrama bahwa penghuni kamar 04 asrama KIP Putra atas nama Rey sejak kemarin berada di atas tempat tidur dalam posisi tersungkur.
Sekitar pukul 11.00 WITA, rekan-rekan korban kemudian mengecek kembali ke kamar korban dan mencoba memanggil-manggil korban. Namun, tak ada respon dari korban Rey.
"Saksi datang mengecek di kamar yang korban namun penghuni asrama tersebut sudah tidak bergerak. Saksi kemudian menghubungi sekuriti kampus," imbuhnya.