HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam membantah dirinya sedang membangun dinasti politik.
Spekulasi ini muncul setelah istrinya Tina Nur Alam (TNA) dan dua anaknya yakni Sitya Giona Nur Alam (GNA) dan Radhan Nur Alam menyatakan siap maju dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang.
Diketahui TNA dan Giona memang tengah digadang-gadang maju dalam kontestasi Pilkada. Di mana TNA diproyeksikan maju Pilgub Sultra, Giona maju di Pilwali Kendari, dan Radhan maju di Pilbup Konawe Selatan.
Hal itu ditegaskan Nur Alam saat bersilaturahmi dengan ratusan masyarakat di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Jumat (22/3/2024) sore.
Agenda rutin dilakukan Nur Alam ini juga dibalut dengan kegiatan buka puasa bersama.
"Kalau ada tuduhan rezim dan nepotisme, tidak ada di tubuh kami, karena bapaknya bukan lagi pejabat. Kalau dikatakan rakus, ini merupakan bagian dari perjuangan, bukan bagi-bagi kue di bawah kekuasaan orang tuanya, mudah-mudahan ini bisa dipahami oleh kita semua," tegas Nur Alam.
Menurut Nur Alam sudah menjadi keputusan istri dan putrinya untuk terjun dunia politik hingga maju bertarung di Pilkada.
Majunya dua figur tersebut juga, lanjut Nur Alam merupakan proses demokrasi.
Lebih lanjut, masyarakat juga memiliki hak untuk memilih atau tidak memilih yang bersangkutan untuk menjadi kepala daerah.
Pilkada katanya, merupakan sebuah kompetisi memilih sosok-sosok yang berkualitas untuk membangun daerah lebih baik.
Untuk itu, dirinya hanya bisa memberi dukungan moril kepada TNA dan Giona yang dinilai telah memenuhi syarat baik syarat administratif, teknis, maupun bersifat politis untuk maju di Pilkada.
Dengan pengalaman dan kematangan TNA dan Giona, serta mendapat pendampingan langsung dari dirinya, membuat Nur Alam yakin kolaborasi pembangunan yang tercipta akan lebih baik jika kedua Srikandi itu dipercaya memimpin Sultra dan Kota Kendari.
"Sekali lagi keluarga besar yang ada di sini bisa memberikan dukungan. Apalagi ibu-ibu Insyaallah perjuangan ini tidak akan sia-sia karena ibu Tina akan menjadi Gubernur dan Giona akan menjadi Wali Kota Kendari selanjutnya," pungkasnya.
Nur Alam juga menambahkan agenda safari Ramadan berkeliling menemui masyarakat ini menjadi wadah untuk pamitan, yang oleh Nur Alam kemudian menamakannya 'Pamitan yang Tertunda'.
Sebab menurutnya di ujung masa kepemimpinannya, Nur Alam tak sempat berpamitan dengan masyarkat.**