Survei Fixpoll: Rajiun - La Pili Ungguli Rusman - Bahrun di Pilkada Muna
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Lembaga survei nasional, Fixpoll Research and Strategic Consulting merilis hasil surveinya terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Muna 2020.
Berdasarkan rilis hasil survei yang telah dilakukan terhadap 840 orang responden pada periode 17-24 November 2020,Fixpoll menyebut angka elektabilitas petahana atau pasangan calon nomor urut 1, LM Rusman Emba - Bahrun Labuta hanya mencapai 37,4 persen saja.
Sedangkan tingkat elektabilitas sang penantang, LM Rajiun Tumada - La Pili mencapai angka 46,9 persen.
"Jadi terdapat selisih sekitar 9 persen di antara kedua pasangan. Sementara itu 15,7 persen responden tidak menyatakan pilihannya," ungkap Direktur Eksekutif Fixpoll Research and Strategic Consulting, Mohammad Anas pada Selasa, 2 Desember 2020.
Dari angka itu, 74,5 persen responden menyatakan bahwa dirinya telah mantap dengan pilihannya masing-masing. Sedangkan 25,5 persen sisanya merasa belum yakin dengan pilihannya.
Dari segi strong voters, paslon nomor 1 yang tingat elektabilitasnya 37,4, hanya 28,5 persen yang telah yakin dengan pilihannya. Sementara 8,9 persen sisanya menyatakan belum yakin dan berpeluang untuk berpindah ke pasangan lain.
Sementara pemilih paslon nomor urut 2 yang tingkat elektabilitasnya 46,9 persen, hanya 39,7 persen menyatakan telah yakin dengan pilihannya. Sedangkan 7,2 persen sisanya menyatakan belum yakin.
"Beberapa hal yang dipotret dalam survei ini antara lain bahwa Pilkada Kabupaten Muna 2020 diikuti oleh calon petahana. Sebarapa besar petahana diingkan kembali oleh masyarakat untuk melanjutkan pemerintahan dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja petahana," imbuhnya.
Hasilnya, sebanyak 21,1 persen responden sangat tidak puas dengan kinerja petahan Rusman Emba selama memimpin Kabupaten Muna kurang lebih lima tahun ini.
"42,4 persen tidak puas dan yang puas hanya 33,1 persen. Sementara 38,8 persen responden menginginkan Rusman kembali memimpin dan 61,2 persen mengatakan cukup satu periode saja," beber Anas.
Anas menjelaskan, survei yang dilakukan pihaknya ini membagi rata jumlah responden berdasarkan gender masing-masing 50 persen.
"Penarikan sampelnya kami menggunakan metode multistage random sampling, toleransi kesalahan kurang dari 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," jelasnya.
