Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Daring, Dosen FKIP UHO Latih Guru SMPN 12 Konawe
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai hal, tak terkecuali dunia pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, saat ini sejumlah Pemerintah Daerah membuat kebijakan belajar dari rumah sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
Kebijakan ini tentunya mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), setelah menganalisis dampak penyebaran Covid-19 yang berbeda disetiap wilayah.
Guna meningkatkan kapasitas guru dalam pembelajaran dalam jaringan (on line), Universitas Halu Oleo melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) bekerjasama dengan SMP Negeri 12 Konawe Selatan melaksanakan kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi kelas virtual yang dapat dimanfaatkan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran online.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan di SMP 12 Konawe Selatan pada 6 hingga 7 November 2020. Jumlah peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah 28 guru dengan tim dosen dari FKIP UHO pemberi materi pelatihan adalah La Harudu sebagai Ketua Tim Pengusul, Rahma Musyawarah, Nur Hasanah, dan La Ode Muhamad Irsan sebagai anggota tim.
"Prinsip yang diterapkan dalam kebijakan masa pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran. Konsep belajar dari rumah bukan berarti peserta didik diliburkan, tetapi nantinya peserta didik diarahkan untuk melaksanakan proses pembelajaran online atau dalam jaringan," ungkap Ketua Tim, La Harudu.
Ia menjelaskan, seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran akan disampaikan secara daring dengan memanfaatkan jaringan internet, sehingga peserta didik dapat berdiskusi, belajar, bertanya dan mengerjakan soal-soal latihan secara online.
"Melalui sistem pembelajaran online ini, pendidik dan peserta didiknya tidak lagi dituntut untuk hadir di ruang kelas tertentu dengan tatap muka. Sistem pembelajaran ini sering kali disebut e-learning, virtual learning, virtual classroom, atau virtual campus. Fakta yang terjadi saat ini adalah pembelajaran online semakin banyak digunakan. Teknologi telah menjadi cara yang penting untuk menangani pendidikan, pelatihan, dan kebutuhan pelatihan ulang dari sebuah masyarakat untuk memperluas pengetahuan terlebih lagi ditengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini," imbuhnya.
Beragamnya pengetahuan dan tingkat pemahaman serta keterampilan guru tentang aplikasi Google Classroom, Webex Meet, Zoom Meet, Google Form, Microsoft Teams, dan Microsoft Office 365 mengakibatkan pelaksanaan pelatihan membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang dijadwalkan.
Pada setiap modul pelatihan, peserta mencoba dan langsung mengaplikasikan pada mata pelajaran yang dibina. Hal ini memberikan pengalaman belajar langsung kepada peserta tentang persiapan pembelajaran online.
“Sebagian besar guru di SMP Negeri 12 Konawe Selatan sangat setuju menggunakan aplikasi kelas virtual dalam pembelajaran online sebab kemudahan-kemudahan dalam pengoperasinya, antara lain karena multi devices, ragam konten, internet based, social learning, blended learning, otomatisasi penilaian, virtual classrom, optimalisasi infrastruktur, efesiensi biaya, dan keterlibatan orang tua," pungkasnya.