HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Ketua DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Tenggara, Herry Asiku menyerahkan surat dukungan B1-KWK kepada pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Kendari, Aksan Jaya Putra - Andi Sulolipu, Senin (26/8/2024) di Kantor DPD I Golkar Sulawesi Tenggara.
Penyerahan ini menganulir B1-KWK Golkar yang sebelumnya diserahkan kepada pasangan lainnya yakni Siska Karina Imran - Sudirman.
Herry mengatakan, hal itu sebagai bagian dari dinamika politik yang terjadi di partai berlambang pohon beringin itu.
Pasca penyerahan B1-KWK ke Aksan - Sulolipu, Herry meminta seluruh kader Golkar memenangkan pasangan berjargon AJP - BISA itu.
Herry bahkan memperingatkan segenap kader partai beringin agar tidak "mbalelo".
Lalu, apa kata "mbalelo" sebenarnya?
Dikutip dari laman Pinterpolitik.com, dalam bahasa Jawa, orang yang tidak setia disebut mbalelo – artinya membangkang perintah atasan atau juga menentang arus.
Dalam cerita pewayangan, sikap “mbalelo” sering ditunjukkan sebagai memberontak, yang mana orang yang dianggap setia akhirnya memihak kepada musuh.
Biasanya, sikap memberontak ini terjadi karena punya keyakinan sendiri akan suatu hal atau tidak puas dengan keadaan yang ada disekelilingnya.
Seperti halnya dalam cerita Ramayana versi wayang Jawa, dikisahkan adik Rahwana, yakni Gunawan Wibisana, yang “mbalelo” menyeberang dan memihak kubu Rama yang merupakan musuh dari kakaknya sendiri.
Franz Magnis-Suseno dalam bukunya Etika Jawa melihat ada nilai–nilai kesetiaan yang terbangun dalam budaya Jawa yang rupanya bersinggungan dengan konteks politik. Kesetiaan bukan hanya sikap menuruti, melainkan juga bagian dari bentuk legitimasi kekuasaan.