HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Tenggara pada Rabu, 30 Juni 2021.
Jokowi tiba di Lanud Halu Oleo pada pukul 11.00 WITA dengan menggunakan pesawat kepresidenan didampingi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Usai mendarat, Jokowi langsung tancap gas menuju Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Di sana, Jokowi juga berinteraksi secara virtual dengan beberapa bupati di Sultra terkait pelaksanaan serbuan vaksinasi massal Covid-19.
Tak lupa, Jokowi juga mendoakan kesembuhan bagi Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir yang terdiagnosis positif Covid-19.
Dari Kantor Gubernur Sultra, Jokowi melajutkan kegiatan kenegaraannya menuju kawasan Masjid Al Alam. Di sini Jokowi membuka acara Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Di tempat terpisah, tepatnya di perempatan Pasar Baru Kendari, terjadi aksi demonstrasi massa menolak kedatangan presiden. Aksi penolakan ini diwarnai dengan pembakaran sejumlah bendera milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai pengusung dan pendukung presiden Jokowi.
Massa dari berbagai elemen mahasiswa dan pemuda itu kemudian bergerak ke arah Hotel Claro Kendari, tempat berlangsungnya Munas Kadin Indonesia.
Di perjalanan, tepatnya di depan Kantor Kadin Sultra di Jalan ZA Sugianto, massa pendemo terlibat bentrok dengan kelompok massa lainnya.
Akibatnya, Kantor Kadin Sultra mengalami kerusakan. Kaca-kaca kantor pecah. Beberapa kendaraan roda dua dan roda empat juga tak luput dari kerusakan akibat lemparan batu dan kayu.
Massa pendemo lalu terus bergerak maju mendekati lokasi munas. Di pertigaan Kopi Daeng, bentrokan massa kembali pecah. Mereka terlibat saling serang, bahkan beberapa di antaranya terlihat membawa senjata tajam.
Polisi kemudian melerai bentrokan. Kedua massa kemudian berhasil dipisah dan dijauhkan satu sama lain.
Terkait pengerusakan Kantor Kadin Sultra, Juru Bicara Kadin Sultra, Laode Rahmat Apiti mengatakan pihaknya menyerahkan kasus itu kepada kepolisian.
"Kami fokus sukseskan munas. Urusan pengerusakan, nanti aparat kepolisian yang selesaikan," ujar Rahmat dalam keterangan tertulisnya.
Pihaknya mengaku sangat menyesalkan kejadian ini. Kadin Sultra sendiri telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kita serahkan kepada kepolisian. Nanti kita monitor terus perkembangannya," imbuhnya.