Pandemi COVID-19, Pemilu Raya Mahasiswa UHO Kendari Digelar Secara E-Voting
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari akan menggelar Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (PEMIRA) pada Kamis 3 Desember 2020.
Namun, pelaksanaan PEMIRA kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemilihan saat ini di tengah pandemi virus corona.
Pada PEMIRA kali ini, kurang lebih 40 ribu mahasiswa UHO Kendari akan memilih Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM UHO, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Ketua BEM Fakultas dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas.
Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Muhamad Zamrun Firihu menyebut, pemilihan ini sebagai implementasi Peraturan Rektor Nomor 853a tentang Organisasi Kemahasiswaan Universitas Halu Oleo.
PEMIRA dilakukan serentak di semua fakultas bertujuan untuk mewujudkan pendidikan demokrasi bagi mahasiswa sehingga dapat memilih dan melahirkan pimpinan lembaga kemahasiswaan yang berkualitas, berintegritas, dan amanah.
Selaku pimpinan universitas, lanjut Zamrun, dirinya sangat mengaharapkan PEMIRA yang berlangsung dari tahun ke tahun dapat berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme yang ada.
Ia juga menepis isu bahwa pihak birokrasi kampus selalu menginterfensi hasil keputusan PEMIRA.
“Tidak benar adanya isu itu, saya selaku rektor telah berkomitmen untuk tidak menginterfensi hak suara mahasiswa. Biarkan mekanisme berdemokrasi mahasiswa berjalan dengan baik. Saya juga sudah menginstruksikan kepada para pejabat, tenaga pendidik dan kependidikan UHO untuk tidak bermain-main dalam PEMIRA ini. Biarkan mahasiswa memilih sesuai hati nuraninya,” ungkap rektor alumni Jepang tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Kerja PEMIRA UHO Tahun 2020, Laode Asfahyadin Aliddin mengatakan, seluruh tim yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini, baik Panja, Tim IT, MSOK, Panitera, KPURM, maupun BAWASRA, telah mengerahkan segala kemampuan yang ada untuk menyukseskan PEMIRA kali ini.
“Kami seluruh panitia dan tim terlibat yang sudah diberikan amanah oleh bapak Rektor UHO akan bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa adanya tendensi atau kepentingan pihak tertentu,” ujar Ketua Panja yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO ini.
Ia menyebut, PEMIRA dengan cara E-Voting ini sudah digelar kampus hijau itu sejak 2017 lalu.
Namun, ada hal yang berbeda dari PEMIRA kali ini, dimana pada PEMIRA sebelumnya mahasiswa menyalurkan hak suara langsung pada system E-Voting di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing fakultas.
Pada PEMIRA kali ini mekanisme pemilihan didesain menggunakan system E-Voting melalui aplikasi SIAKAD yang dapat diakses melalui handphone dan laptop/pc agar mahasiswa dapat menyalurkan hak suara di tempat mereka masing-masing.
Dengan demikian, lanjut dia, maka fungsi KPPS ditiadakan dan digantikan dengan sistem. Penyaluran hak suara sendiri dilakukan mulai pukul 09.00 – 13.00 WITA dan hasil perolehan suara akan disampaikan oleh Rektor UHO pukul 16.00 WITA.
"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan masa pada saat peyaluran hak suara yang dapat memicu penularan Covid-19," paparnya.
Lebih lanjut Asfahyadin menjelaskan bahwa alur pemilihan kali ini dilakukan dengan beberapa langkah, dimulai dari mahasiswa login ke SIAKAD untuk mendapatkan TOKEN yang selanjutnya akan digunakan sebagai password masuk pada aplikasi E-Votting untuk memilih calon yang didukungnya.
"Kita punya server baru. Kecepatannya 1.000 megabite perdetik," tambahnya.
Sementara itu, Ketua KPUM Siti Mei Inda Sari dan Ketua BAWASRA Niko Alfin mengatakan bahwa secara umum Anggota KPUM dan BAWASRA telah mempersiapkan segala administrasi dan atribut yang digunakan dalam PEMIRA kali ini.
Mereka berharap seluruh mahasiswa yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) agar menjaga dan menyalurkan suaranya dengan baik.
“Kami secara masif mensosialisasikan tentang mekanisme pemilihan, mulai dari himbauan untuk pengantian Password SIAKAD, ajakan untuk tidak Golput, sampai pada teknik menyalurkan hak suara," harap Siti Mei Inda Sari.