HALUANRAKYAT.com, MUNA - Salah satu bakal calon ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Muna Laode Abdul Salam, terjegal dalam proses tahapan pemilihan.
Laode Abdul Salam gugur di persyaratan administrasi pada saat penjaringan calon.
Abdul Salam saat ditemui awak media mengklaim dirinya telah didukung oleh sebelas cabang olahraga (cabor) dan hal tersebut telah memenuhi syarat dukungan cabor minimal 30 persen.
"Saya mengajukan berkas pendaftaran syarat dukungan mencapai 30% dengan 11 Cabang Olahraga (Cabor) sesuai syarat dari panitia," katanya, Sabtu (12/3/2022).
Namun, dalam perjalanannya, dukungan dari sebelas cabor itu dianggap oleh panitia terdapat dukungan ganda.
"Seharusnya, dalam persyaratan tersebut apa bila ditemukan dukungan ganda, langsung konfirmasi ke Cabornya. Dipanggil atau dihubungi melalui Video Call (Vc) untuk diketahui calon ganda tadi," tuturnya.
Namun, lanjut dia, pada kenyataannya keluar hasil pleno bahwa dirinya tidak memenuhi syarat karena terdapat tujuh cabor memberikan dukungan ganda.
"Ternyata tujuh cabor yang berikan dukungan ganda itu yang empat cabornya ada di samping saya. Handphone-nya aktif dan tidak pernah dikonfirmasi oleh panitia," ucapnya.
Salam menduga bahwa ini adalah skenario untuk menjatuhkan calon. Menurutnya, cara -cara semacam ini tidak patut untuk dilakukan.
"Jangan dikembangkan, bahaya kacau organisasi kalau pemimpin pakai cara- cara melukai demokrasi. Marilah kita berkompetisi secara fair. Kalah menang hal biasa itu," tegasnya.
Untuk itu, Salam meminta Plt Ketua KONI Muna untuk menunda dan membatalkan hasil penjaringan dan Musorkab yang diadakan hari Sabtu (12/3) ini.
"Dalam kegiatan Musorkab telah melanggar AD/ART pasal 35 di situ dijelaskan bahwa pemberitahuan kegiatan Musorkab selambatnya-lambatnya empat belas hari. Ini dilakukan dua hari. Ini sudah kentara permainan mereka," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Ketua KONI Muna, Subhan Abdullah mengatakan, terkait dengan berkas pendaftaran calon apakah memenuhi syarat atau tidak dia sepenuh menyerahkan kepada ketua penjaringan untuk menjelaskan semua proses pendaftaran.
“Ketua penjaringan belum datang, Abdul Hafid Ndoasa, jadi saya belum bisa menjelaskan,” singkatnya.
Ketua Penjaringan Abdul Hafid Ndoasa yang hendak dikonfirmasi, tidak ada di Sekretariat pemilihan KONI Muna.
Calon lain ketua KONI Kabupaten Muna yang dinyatakan memenuhi berkas adalah Muhammad Nurhayat Fariki. Ia ditetapkan oleh panitia memenuhi syarat dan melaju sebagai calon tunggal.