HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Pengurus DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) gaungkan kader partai menjadi prioritas utama untuk diusung. Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Bidang ESDM dan Lingkungan Hidup DPD I Partai Golkar Sultra, Hamzah Jalaluddin.
Menurut Hamzah, Pilkada serentak 2024 ini, khususnya di Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Kendari, Partai Golkar tidak boleh menutup mata terhadap kadernya yang serius maju pada kontestasi politik lima tahunan ini.
Sebab belum lama ini, Ketua DPD I Partai Golkar, Herry Asiku menyampaikan terkait rekomendasi, ada tiga nama selain kader yang sedang memperebutkan partai berlambang Pohon Beringin ini, yakni Sitya Giona Nur Alam dan Siska Karina Imran.
Sementara, disebutkannya, ada sosok Aksan Jaya Putra (AJP) kader Golkar yang telah membuktikan kesetianya terhadap partai. Kapasitas AJP sebagai kader, tak perlu diragukan, buktinya ia menyumbang kursi untuk Partai Golkar di DPRD Sultra periode 2019-2024 dan 2024-2029.
"Kalau partai Golkar konsisten untuk kadernya, wajib untuk AJP. Sebab beliau bukan baru kemarin menyatakan untuk maju Calon Wali Kota Kendari, tapi sudah tiga tahun yang lalu beliau menyatakan siap maju dan seluruh pengurus Golkar Sultra mengetahui itu. Kenapa di akhir penentuan Golkar DPD 1, mewacanakan non kader," katanya, Senin (5/8/2024).
Hamzah menambahkan, Partai Golkar adalah partai tertua di negara ini. Tentu, segala keputusannya, mengacu pada AD/ART partai, serta melihat kemampuan kadernya secara universal.
"Harapan saya harus kader yang sudah teruji ke kaderannya," jelasnya.
Terpisah, Abdul Rahman Farizi, politisi Golkar mengungkapkan, keberhasilan partai di Pilkada serentak ini, tergantung bagaimana manajemen strategi politik dari Partai Golkar sendiri.
Menurutnya, Golkar Sultra telah mentaktisi itu, yang salah satunya memperkuat pada kualitas kemenangan Partai Golkar di Pilkada serentak 2024, dengan fokus pada kader internal yang memiliki kapasitas mumpuni dan elektabilitas tinggi.
Dalam skenario ini, partai akan mengutamakan kader yang sudah dikenal luas dan memiliki dukungan kuat di masyarakat untuk maju sebagai calon utama.
"Kita percaya pada kekuatan kader internal yang telah lama berkiprah dan memiliki basis dukungan solid di masyarakat," ucapnya.
Dia menegaskan, partai tentu cenderung mengutamakan kader internal untuk maju sebagai calon kepala daerah, terutama di wilayah-wilayah dengan perolehan kursi yang signifikan. Ini mencerminkan komitmen partai untuk memprioritaskan kader-kadernya yang sudah memiliki basis dukungan kuat.
"Jika Golkar memiliki jumlah kursi yang signifikan, kita akan lebih mengedepankan kader sebagai calon kepala daerah atau paling tidak sebagai calon wakil kepala daerah,” tukasnya.