HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Putera Sampoerna Foundation (PSF), sebuah organisasi sosial yang didirikan untuk mendukung pembangunan Indonesia terus berkontribusi memajukan negeri.
Terbaru, sebagai institusi bisnis sosial pertama di Indonesia, PSF bersama mitra dan donatur terus berupaya menyediakan pendidikan internasional berkualitas bagi lebih banyak siswa Indonesia, salah satunya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
PSF melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) mewujudkan usaha bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra ke dalam program Teacher Learning Center (TLC).
Kepala Program Teacher Learning Center PSF, Jani Natasari Sinulingga mengatakan, program TLC merupakan organisasi belajar mandiri yang bersifat struktural dan sistematis serta dijalankan oleh guru terpilih sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan akses guru dalam mendapatkan layanan pengembangan profesi.
Program ini telah hadir sejak 2021 untuk memberikan pelayanan pendidikan profesi guru yang berkelanjutan dan terjangkau sehingga dapat menjadi komunitas belajar yang unggul dan inovatif.
"Ada proses dalam program ini, mulai perekrutan di 2021. Lalu 2022 pengembangan sistem dan 2023 penguatan sistem. Di 2024 nanti inti implementasi program keberlanjutan dan kemandirian dalam menjalankan peran dalam mendukung dunia pendidikan," kata Jani, Rabu 13 Desember 2023.
Menurutnya, melalui program ini ada perubahan-perubahan dalam sistem pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif.
"Sehingga tercipta timbal balik yang produktif antara pengajar dan siswa," tutur Jani.
Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kendari yang juga koordinator TLC Ruslan mengatakan, pada program TLC di Sultra, terdapat delapan sekolah yang telah menjadi mitra yakni SMAN 1 Kendari, SMAN 5 Kendari, SMAN 4 Kendari, SMAN 3 Kendari, SMAN 10 Kendari, SMAN 11 Kendari, SMAN 6 Kendari, dan SMKN 3 Kendari.
"Kendari hampir semua sekolah sudah tersentuh program TLC. Sekitar kota Kendari juga ada, beberapa SMA di Konsel dan Konawe," ujar Ruslan.
Sementara itu, Kepala SMAN 5 Kendari, Sofyan Masulili mengatakan, di sekolahnya saat ini terdapat lima guru yang telah ikut dalam program TLC. Satu diantaranya bahkan masuk menjadi pengelola.
"Pusat pengajaran guru ini banyak memberi manfaat, diantaranya dari segi afektik atau perilaku mereka dapat merangkul guru-guru lainnya. Dari segi kognitif atau ilmu sangat luar biasa. Dan terakhir psikomotor atau keterampilan juga begitu," kata Sofyan memungkasi.