HALUANRAKYAT.com, KONSEL -- Derai air mata Putkal dan Astuti Alawiyah tak terbendung begitu mengetahui puteri semata wayangnya, Nisa Nur Hafizah telah ditemukan, namun dalam keadaan tak bernyawa.
Tiga hari sudah pasangan itu mencari keberadaan anaknya yang tanpa kabar sejak terakhir kali bermain bersama teman-temannya pada Kamis, 11 September 2025 sekira pukul 14.30 Wita.
Kantor Basarnas Kendari selaku otoritas yang memimpin operasi pencarian ini mengungkapkan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 150 meter dari lokasi terakhir ia terlihat pada Kamis (11/9/2025).
"Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Operasi SAR di Desa Tolu Wonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan ini telah kami tutup dan untuk proses hukum telah diserahkan ke pihak kepolisian," kata Amiruddin, Kepala Basarnas Kendari dalam keterangan tertulisnya kepada media.
Dugaan telah terjadi tindak pidana pembunuhan dalam kasus hilangnya Nisa pun mencuat.
Pasalnya, korban yang ditemukan oleh Ibu Lita, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Konawe Selatan yang tergabung dalam tim pencarian dan pertolongan (SAR), dalam keadaan terbungkus di dalam karung dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Astuti Alawiyah, ibu korban menuturkan kronologi hilangnya puteri semata wayangnya itu.
"Pada hari Kamis, 11 September 2025 sekira Pukul 14.30 Wita, anak saya Nisa minta izin keluar bermain dan pada saat itu saya masih sempat lihat dia bermain di luar rumah. Namun setelah pukul 17.00 Wita, anak saya tersebut tidak kunjung pulang. Akhirnya pada saat itu saya langsung bergegas mencari," kata Astuti.
Pada saat saya mencari anaknya, saya melihat sendal anaknya itu ada di depan rumah tetangga yang bernama Afdan (21). Ia langsung masuk mencari di dalam kamar, kamar 1 ia melihat kosong dan kamar 2 ia melihat ada Afdan sang pemilik rumah sedang berbaring.
"Kemudian bu Muri (Nenek Afdan) langsung menegur saya, dan dia sempat mengeluarkan kata kata 'Apa ko cari di sini, saya tidak sembunyikan anakmu' dan saya menjawab 'siapa tau dia ada tidur di dalam' dan ibu Muri menjawab lagi "tidak ada anakmu di sini'. Kemudian saya langsung lanjut mencari," ungkap Astuti.
Setelah Astuti berusaha mencari sampai pukul 18.00 Wita dan tak berhasil menemukan puterinya, kemudian Asturi langsung menghubungi keluarga dan tetangga untuk membantu mencari.
Setelah diumumkan di masjid desa, warga setempat langsung melakukan ikut pencarian. Pada pukul 20.00 Wita malam itu, Astuti bergegas ke Polsek Mowila untuk membuat Laporan Polisi. Setelah selesai membuat laporan, ia kemudian pulang dan lanjut melakukan pencarian sampai pukul 02.00 Wita dini hari.
Jumat, 12 September pagi, tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran, Polsek, Koramil, Pemerintah Desa dan warga kembali melanjutkan pencarian. Namun, pencarian pada hari itu berakhir dengan hasil nihil.
Pada Sabtu, 13 September 2025, pencarian kembali dilanjutkan. Pukul 08.09 Wita, Lita, petugas wanita Dinas Damkar Konselmelihat ada gundukan di semak-semak. Kemudian Lita memeriksa, ternyata korban Nisa ditemukan terbungkus karung dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kecurigaan orang tua korban bahwa pelaku pembunuhan anaknya adalah tetangganya sendiri pun menguat.
Setelah polisi melakukan introgasi terhadap Afdan dan Ibu Muri, terungkap bahwa Afdan lah terduga pelaku pembunuhan. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa gunting, kain gorden yang berlumuran darah, serta keadaan di kamar mandi rumah pelaku yang banyak ceceran darah.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi, termasuk keluarga korban dan masyarakat. Kami juga menerjunkan K9 (anjing pelacak) untuk membantu proses penyelidikan," kata Kapolres Konsel, AKBP Febry Sam.
Terduga pelaku Afdan kini telah diamankan di Mapolres Konsel. Pemerintah desa setempat juga telah meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan di desa untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.