HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam menyambangi SMKN 7 Kendari yang berada di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari pada Rabu (7/6/2023).
Kunjungan Tina Nur Alam ini diisi dengan sejumlah kegiatan seperti sosialisasi empat pilar MPR RI hingga memberikan bantuan fasilitas terhadap sekolah serta beasiswa aspirasi.
Kedatangan politisi NasDem tersebut didampingi langsung oleh sang putri yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garnita Malahayati NasDem Sultra, Sitya Giona Nur Alam.
Dalam sambutannya, Tina Nur Alam menilai sangat efektif dalam menyampaikan sosialisasi empat pilar di lingkungan sekolah.
"Masa sekolah seperti SMA ini tepat untuk mendapatkan materi kebangsaan ini. Sebab empat pilar ini mengenai kebangsaan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Anggota Komisi X DPR RI itu.
Wanita yang akrab disapa TNA ini menyebut tujuan sosialisasi ini juga untuk mengingatkan kembali masyarakat khusunya generasi muda agar memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam empat pilar MPR RI.
Di mana empat pilar tersebut terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR RI, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
"Pertemuan di SMKN 7 Kendari ini tentunya dalam rangka sosialisasi 4 pilar dari kami sebagai anggota DPR-MPR RI, dimana hal ini setiap anggota DPR RI dan MPR RI wajib melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat," kata TNA.
"Karena Dapil saya di Sulawesi Tenggara, tentu saya (melaksanakan) sosialisasinya di wilayah ini. Selama empat tahun ini saya sudah berkeliling di SMA sederajat dihampir semua kabupaten/kota," timpalnya.
Selain itu dalam kunjungannya, TNA juga menyempatkan melihat kondisi sarana penunjang pembelajaran serta berdialog dengan tenaga pendidik dan siswa di sekolah tersebut.
"Terdapat fasilitas yang belum memadai, sehingga saya memberikan bantuan meubeler berupa meja dan kursi agar mendukung kenyamanan belajar siswa-siswi," ungkap Tina.
Tak sampai disitu, isti mantan Gubernur Sultra Nur Alam itu juga kembali menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2022/2023 jalur aspirasi tingkat SMK.
"Saya juga kembali menyerahkan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu dan berprestasi. Harapannya ini akan menjadi pelecut semangat belajar siswa. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada anak-anakku sekalian yang mendapat beasiswa PIP. Dimana pada tahun 2022, beasiswa yang diterima di SMKN 7 ini berjumlah 69 siswa dan di tahun 2023 berjumlah 51 orang. Sehingga totalnya berjumlah 120 orang," imbuh TNA.
Dirinya juga menjelaskan beasiswa dan bantuan yang diserahkan tak lepas dari andil sang putri, Sitya Giona yang menjadi Koordinator Tim Pendataan Penerima Bantuan PIP Kota Kendari.
"Dia berkeliling sekolah mencatat semua siswa-siswi yang layak mendapat bantuan beasiswa berupa PIP ini. Giona ini yang paling ngotot untuk memperjuangkan aspirasi siswa untuk mendapat beasiswa khusunya untuk SMKN 7 Kendari ini," kata TNA sembari memperkenalkan Giona.
Sementara itu, Sitya Giona menambahkan pihaknya telah memaksimalkan pendataan agar penerima bantuan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat untuk anak-anak usia sekolah di Kota Kendari.
"Semoga beasiswa PIP ini bermanfaat bagi kelanjutan pendidikan anak-anak di Kendari. Harapan saya, bantuan kecil ini bisa menjadi penyuntik motivasi anak-anak di Kendari untuk menggapai cita-citanya," ucap Giona.
Di tempat yang sama, Kepala SMKN 7 Kendari, La Resi menyampaikan apresiasinya kepada TNA dan Sitya Giona yang telah memberikan bantuan sekolah maupun beasiswa aspirasi.
Khusus untuk beasiswa PIP, dirinya juga menambahkan ada sejumlah kriteria yang wajib dipenuhi calon penerima.
"Alhamdulillah tentang PIP, kami ini tahun 2021 diprotes oleh siswa yang tidak dapat beasiswa adalah yang bermasalah identitasnya, NIK nya bermasalah atau tidak sinkron, kemudian ada juga NISN nya bermasalah, dan ada juga faktor pendapatan orang tua," beber Kepala SMKN 7 Kendari.
"Sehingga ke depan mungkin kepada operator kami sampaikan untuk mengupdate atau memperbaiki data-data yang tidak sinkron itu," pungkasnya.