HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan komitmennya dalam mengakselerasi transformasi digital di dunia pendidikan.
Langkah konkret terbaru diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan SMAN 1 Kapoiala.
Kesepakatan strategis ini diteken langsung oleh Ketua IGI Sultra, Baharudin, dan Kepala SMAN 1 Kapoiala, La Ode Harudin, bertempat di SMAN 1 Kapoiala, pada Selasa (9/10/2025).
Kerja sama ini dirancang sebagai fondasi untuk memperkuat profesionalisme tenaga pendidik melalui serangkaian program pelatihan dan pendampingan intensif. Sebagai implementasi awal dari MoU tersebut, SMAN 1 Kapoiala menghadirkan fasilitator IGI Sultra untuk menggelar Workshop Pendidikan bertajuk “Transformasi Pembelajaran Digital: Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) untuk Guru SMA”.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dewan guru SMAN 1 Kapoiala dari berbagai disiplin ilmu, menegaskan bahwa kemampuan digital kini menjadi kebutuhan lintas mata pelajaran.
Praktik Koding hingga AI-Assisted Coding
Pelatihan dikemas dengan pendekatan interaktif yang ramah bagi pemula (coding for novice). Materi disusun secara bertingkat (scaffolding) untuk memastikan peserta dapat mengikuti alur logika pemrograman dengan baik.
Sesi praktik dimulai dengan pengenalan Koding Berbasis Blok (Block-Based Coding).
Pada sesi ini, para guru diajak memahami logika algoritma tanpa perlu mengkhawatirkan sintaksis yang rumit. Dengan metode drag-and-drop, peserta merancang alur logika pembelajaran yang interaktif dan visual.
Setelah memahami logika dasar, pelatihan berlanjut ke tahap Koding Berbasis Teks (Text-Based Coding). Para peserta mulai diperkenalkan dengan penulisan kode program (sintaks) sederhana.
Hal ini bertujuan melatih ketelitian dan struktur berpikir komputasional (computational thinking) guru dalam memecahkan masalah.
Suasana pelatihan semakin antusias ketika materi memasuki ranah Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Peserta melakukan praktik langsung menggunakan Teachable Machine, sebuah perangkat berbasis web yang memungkinkan guru melatih komputer untuk mengenali gambar, suara, atau pose.
Puncak kegiatan diisi dengan materi AI-Assisted Coding for Teachers.
Dalam sesi ini, IGI Sultra mendemonstrasikan bagaimana AI dapat menjadi asisten cerdas bagi guru dalam menuliskan kode program maupun menyusun skenario pembelajaran berbasis teknologi.
Peserta dilatih memanfaatkan Generative AI untuk mempercepat pembuatan media ajar digital dan alat bantu administrasi pembelajaran sehingga beban administrasi guru dapat berkurang dan fokus dapat kembali pada kualitas pengajaran.
Sinergi untuk Mutu Pendidikan
Ketua IGI Sultra, Baharudin, menekankan bahwa penguasaan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Ia berharap kolaborasi ini menjadi model bagi sekolah-sekolah lain.
“Kami berharap MoU ini menjadi fondasi untuk meningkatkan kompetensi guru, sehingga mereka siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Sinergi antara organisasi profesi dan satuan pendidikan adalah kunci kemajuan,” ujar Baharudin.
Senada dengan itu, Kepala SMAN 1 Kapoiala, La Ode Harudin, menyambut positif inisiatif ini. Ia optimis bahwa peningkatan kapasitas guru akan berdampak langsung pada prestasi siswa.
“Harapannya bahwa dengan kerja sama dengan IGI Sultra ini, guru-guru SMAN 1 Kapoiala makin bagus kompetensinya dan pada akhirnya bermuara pada mutu pendidikan dan kemampuan anak-anak,” ungkap La Ode Harudin.
Dengan resminya kerja sama ini, IGI Sultra berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan berkelanjutan bagi SMAN 1 Kapoiala, memastikan inovasi pembelajaran dapat diterapkan secara efektif di dalam kelas demi mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan kehidupan global di masa mendatang.
(Tim Redaksi/Humas IGI Sultra)