Skip to main content
Bajo

Urbanisasi Masyarakat Suku Bajo di Kota Kendari

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Sebuah penelitian dari Universitas Halu Oleo (UHO) baru-baru ini mengungkap tentang urbanisasi yang dilakukan masyarakat Suku Bajo yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Penelitian yang dilakukan oleh empat orang dosen dari Fakultas Ilmu Budaya yakni Hasdairta Laniampe dan Taufiq Said dari Jurusan Tradisi Lisan, Bainudin dari Jurusan Arkeologi, dan Hisna dari Jurusan Ilmu Sejarah telah berhasil mengetahui dampak-dampak urbanisasi Suku Baju yang ditimbulkan bagi masyarakat Kota Kendari.

Penelitian yang dilakukan pada November 2023 ini mengambil responden masyarakat Suku Bajo yang berasal dari Maligano, Kabupaten Muna; Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi; Sainua, Kabupaten Bungku Selatan, Sulawesi Tengah; dan Lantawe, Kabupaten Muna Barat.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa masuknya Suku Bajo di Kota Kendari disebabkan oleh Faktor Penarik (pull factor) yang meliputi faktor penghasilan dan upah, faktor fasilitas antara lain fasilitas pendidikan, teknologi, dan transportasi," ungkap Hasdairta selaku ketua tim peneliti.

Selain itu, terdapat juga faktor kebudayaan, juga faktor pendorong (push factor) yang meliputi menyempitnya lahan pemukiman penduduk yang setiap tahun, sementara jumlah tanah tidak bertambah sehingga menjadikan individu mencari lahan atau tempat tinggal baru.

"Ada pula faktor ketidakcocokan dengan budaya sebelumnya, terbatasnya lapangan pekerjaan dan hanya itu-itu saja yang ditawarkan di desa sehingga menyebabkan banyak orang tua bahkan anak muda yang menganggur," imbuhnya.

Kondisi geografis yang menjadi permasalahan di desa, lanjutnya, berakibat pada terbatasnya dan kadang sulit untuk mengakses sarana dan prasarana yang sehingga warganya meninggalkan desanya untuk mencari tempat yang memiliki akses mudah pada berbagai hal seperti yang ada di kota.

Bajo


"Adanya pelanggaran norma atau hukum yang menyebabkan individu diusir dari desa asalnya sehingga mengharuskan ia mencari tempat dan lingkungan baru dan memiliki keoptimisan untuk merubah hidup," jelasnya.

Selain daripada itu, ada pula kendala suku Bajo dalam melakukan urbanisasi antara lain pembangunan yang lebih merata, tersedianya lapangan pekerjaan, fasilitas yang memadai, peningkatan jumlah lapangan kerja dan juga peningkatan dalam aspek upah kerja.

"Dampak yang terjadi dalam melakukan urbanisasi inipun didukung oleh dampak positif yaitu menambah kesejahteraan masyarakat Suku Bajo dan terjadinya modernisasi masyarakat Suku Bajo, sedangkan dampak negatifnya yaitu kepadatan penduduk dan juga persaingan tenaga kerja di Kota Kendari," kata Hasdairta menyimpulkan. 

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.