Skip to main content
Banjir

715 KK Terdampak Banjir di Kota Kendari, 1 Anggota TNI Meninggal

HALUANRAKYAT.com, JAKARTA -- Banjir melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Rabu, (6/3/2024), kejadian banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan air laut pasang.

Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada Kamis (7/3) wilayah terdampak meliputi 11 kelurahan di 6 Kecamatan.

Di antara yang terdampak adalah Kelurahan Lahundape di Kecamatan Kendari Barat, Kelurahan Korumba di Kecamatan Mandonga, Kelurahan Punggolaka di Kecamatan Puuwatu, Kelurahan Kadia, Bende, Pondabea, Kelurahan Anaiwoi di Kecamatan Kadia, Kelurahan Anawai, Wuawua, Bonggoeya di Kecamatan Wuawua dan Kelurahan Anggoeya di kecamatan Poasia.

"Dampak banjir yang paling parah terjadi di Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, dan di daerah Lasolo," ungkap Abdul Muhari, Kapusdatinkom BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima Haluanrakyat.com.

Pasca bencana banjir menyebabkan 715 kepala keluarga terdampak dan 1 jiwa meninggal dunia. Korban meninggal adalah Serka Pande Pratama Putra, anggota Korem 143 Haluoleo Kendari.

"Sedangkan kerugian materil sebanyak 715 unit rumah terendam dan 1 unit Kantor Lurah terdampak," imbuhnya.

Upaya penanganan banjir BPBD Kota Kendari berkoordinasi dengan pemerintahan setempat dan melakukan pendataan dan melakukan pembersihan rumah warga yang terdampak banjir bersama Damkar Kota Kendari, Balai Wilayah Sungai dan masyarakat.

"Informasi dari Dedi Kasi Logistik BPBD Kota Kendari melalui sambungan telepon kamis, (7/3) Kondisi banjir Sebagian wilayah berangsur surut. Namun ada wilayah yang kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi pada Rabu pukul 2 dini hari. Banjir setinggi 1, 5 – 2 meter terjadi di daerah Kelurahan Sanua, dan Kampung Salo," bebernya.

Dampak dari banjir Sebagian korban mengungsi ke rumah saudara. BPBD bersama dinas sosial mendirikan dapur umum di Kelurahan Sanua dan Kampung Salo.

Selanjutnya Dedi menjelaskan antispasi banjir dilakukan tim gabungan melakukan pembersihan drainase sudah secara rutin. Namun, besar luapan air dan terjadi air laut pasang sehingga air tidak bisa mengalir ke laut. Kendala penanganan banjir jumlah personil yang kurang karena luasnya lokasi banjir, serta lokasi banjir sulit dijangkau, akses yang kecil dan jalan berbuki-bukit.

Merespons kejadian itu, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kejadian banjir serupa, dengan menjaga lingkungan, dan membuat alternatif serapan air.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.